Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kadishubtrans Sengaja Jebak Taksi Uber agar Tak Dipecat

Kompas.com - 20/06/2015, 09:56 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menganggap biasa aksi Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Benjamin Bukit bersama Organda DKI untuk menjebak taksi Uber ke Mapolda Metro Jaya.

Basuki menganggap tindakan Benjamin ini sebagai upaya penyelamatan diri agar tidak jadi dipecat. "Jadi memang modus ini ya. Kalau kamu bilang, ada Kadis yang mau dipecat atau diganti, biasanya dia kerja lebih rajin, ya gitu," kata Basuki, Jumat (19/6/2015).

Kekesalan Basuki terhadap pengoperasian taksi Uber di Jakarta ini sudah diungkapkannya sejak tahun 2014 lalu. Ia bahkan telah berulang kali meminta Kadishubtrans untuk bertindak tegas atas pengoperasian mereka.

Namun, upaya tegas dari Dishubtrans DKI baru dilaksanakan sejak Basuki menyampaikan berbagai ancaman pemecatan kepada Benjamin. Tepatnya pada Senin (15/6/2015) lalu, Basuki menegaskan bakal memecat Benjamin dari jabatan Kadishubtrans akibat ketidaktegasannya menindak pengoperasian taksi Uber.

"Nanti kalau dia enggak bisa tegas, diganti Kepala Dishubnya. Kami enggak bisa tindak dia sebelum orang kami (DKI) tegas dulu ke mereka," kata Basuki saat itu.

Kemarin, Dishubtrans bersama Organda DKI menjebak dan menangkap lima taksi Uber ke Mapolda Metro Jaya. Operasionalisasi Uber dinilai sudah menyalahi aturan dari sisi perundang-undangan dan perda. 

Benjamin menyebutkan, operasionalisasi taksi memiliki kekhususan, mulai dari memiliki badan hukum berupa PT atau koperasi, kir, serta izin operasi dan usaha. Selain itu, taksi harus memiliki mahkota (tanda di atas mobil), argo, dan logo.

Di sisi lain, taksi Uber dinilai tidak memiliki sistem tarif yang jelas dan tidak mengikuti peraturan. Taksi Uber juga dinilai tidak sehat dalam bersaing di dunia usaha. Mereka mematok tarif murah, yakni Rp 6.000, untuk satu kali buka pintu. Padahal, tarif resmi dari Organda adalah Rp 7.500.

"Uber tidak memiliki semua itu. Makanya kami melaporkan ini karena ada tendensi kriminalisasi kepada Reskrim Polda Metro Jaya," kata Benjamin. 

Layanan sewa mobil Uber ini menyediakan jasa angkutan mirip taksi bagi para pengguna aplikasinya di perangkat mobile. Layanan Uber saat ini baru terkonsentrasi di sekitar area SCBD Sudirman dan Kuningan.

Berbagai mobil disediakan oleh Uber, termasuk mobil yang tergolong mewah, seperti Toyota Camry, Alphard, hingga Mercedes-Benz S-Class. Jasa ini telah diluncurkan sejak 13 Agustus 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com