Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekannya Digiring ke Mapolda Metro, Sopir Taksi Uber Pasrah

Kompas.com - 20/06/2015, 10:04 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu sopir taksi Uber, Marimbun, mengaku pasrah ketika mengetahui ada rekannya digiring ke Mapolda Metro Jaya. Dia juga mengaku tidak merasa "was-was" dalam menjalankan pekerjaannya sebagai sopir taksi Uber.

"Saya sih ya enggak merasa takut atau bagaimana. Biasa saja. Kalau dijebak seperti yang lain, dibawa ke kantor polisi, ya pasrah ikuti saja," ujar Marimbun ketika dihubungi, Sabtu (20/6/2015).

Marimbun mengaku santai sebab dia bukan pihak yang seharusnya bertanggungjawab dalam perkara ini. Jika dia dijebak oleh penumpang ke kantor polisi, Marimbun pun memilih untuk menyerahkan penyelesaiannya kepada pihak pengelola.

"Saya juga kurang paham sama masalah sekarang. Kita mah jalankan tugas saja, kalau dijebak kan biar saja diurus sama pengelola," ujar Marimbun.

Sebelumnya, lima taksi uber dijebak Organisai angkutan darat (Organda) DKI dan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Jumat (19/6/2015). Mereka dijebak dengan diarahkan ke Polda Metro Jaya untuk diamankan polisi.  "Hari ini ada lima taksi uber yang ditangkap oleh kepolisian," kata Ketua Organda DKI Shafruhan Sinungan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (19/6/2015) kemarin.

Awalnya, kata Shafruhan, dia memesan taksi tersebut dari daerah SCBD. Kemudian diarahkan ke Mapolda Metro Jaya. Lima taksi tersebut yakni Toyota Avanza hitam dengan nomor polisi B 1020 SOY, Toyota Kijang Innova hitam dengan nomor polisi B 1368 POA, Toyota Avanza silver nomor polisi B 1455 KRF, Toyota Avanza hitam nomor polisi B 1855 TYF dan Toyota Avanza hitam nomor polisi B 1836 SYG.

Di bagian depan dan belakang kendaraan tersebut terlihat dipasangi kertas dengan tulisan UBER 'Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Subdit IV Cyber Crime / Unit IV. Kendaraan tersebut "dikandangkan" di halaman depan Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com