Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Transjakarta, Kado Pahit HUT Ke-488 DKI Jakarta?

Kompas.com - 23/06/2015, 06:38 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kecelakaan yang melibatkan transjakarta terjadi tepat pada Hari Ulang Tahun Ke-488 DKI Jakarta, Senin (22/6/2015). Bus tersebut menabrak tiga mobil dan delapan sepeda motor di SPBU Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Kado pahitkah ini bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta?

Kecelakaan tersebut terjadi ketika bus bermerek Daewon bernomor polisi B 7500 IX itu baru selesai isi bahan bakar.

Sopir bus, Undang Kurniawan (26), tanpa sengaja menginjak gas saat transmisi dalam posisi masuk. Akibatnya, bus meloncat dan menabrak sejumlah kendaraan di depan pintu keluar SPBU Mampang. Saat kecelakaan, arus lalu lintas di Jalan Mampang Prapatan Raya ramai. Terlebih lagi, saat itu lampu lalu lintas menunjukkan warna merah. Peristiwa ini pun mengakibatkan antrean panjang di belakangnya.

Posisi SPBU memang persis di persimpangan yang dilengkapi dengan lampu lalu lintas. Maka dari itu, ketika keluar dari SPBU, kendaraan harus belok ke arah kiri dan langsung menyesuaikan dengan warna yang menyala di lampu lalu lintas.

Peristiwa ini mengakibatkan tujuh korban dilarikan ke rumah sakit. Dua di antaranya dalam keadaan parah, yaitu Joni Hartoni (45), yang mengalami sejumlah patah tulang dan dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat Jakarta Medical Center, serta Adela Santoso (41) yang juga menderita luka parah dan dilarikan ke Metropolitan Medical Center, Kuningan, untuk mendapat perawatan.

Polisi telah menetapkan Undang Kurniawan sebagai tersangka. Ia diduga lalai dalam menjalankan tugasnya sehingga dapat dikenakan Pasal 310 ayat 3 Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dengan hukuman maksimal 5 tahun penjara.

Sopir yang baru bekerja selama dua hari di bus yang dioperasikan oleh Jakarta Trans Metropolitan (JTM) itu pun telah ditahan dan mendekam di Ruang Tahanan Kantor Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya.

Catatan untuk Transjakarta

Peristiwa ini terjadi bersamaan dengan peluncuran 20 bus baru PT Transjakarta di Lapangan Monumen Nasional (Monas). Bus bermerek Scania asal Swedia itu diklaim sebagai bus yang berteknologi canggih. Bus gandeng tersebut berkapasitas 140 penumpang dengan 39 kursi, termasuk 6 kursi prioritas dan 2 ruang untuk pengguna kursi roda.

Di bagian dalam terdapat 4 CCTV dan di bagian luar terdapat 2 CCTV. Bus tersebut juga diklaim memiliki beberapa keunggulan dalam hal daya tahan, standar keamanan, dan kenyamanan, serta bahan bakar yang hemat dan ramah lingkungan. Untuk dapat dioperasikan, bus tersebut hanya menunggu proses administrasi terkait perizinan dan surat tanda nomor kendaraan (STNK).

Pengamat transportasi dari Universitas Indonesia, Alvinsyah, mengatakan, perbaikan secara teknis yang terus dilakukan PT Transjakarta tidak akan menyelesaikan permasalahan yang ada.

"Kalau hanya aspek teknis yang dibereskan, ibarat demam diberi parasetamol, tidak akan menyelesaikan masalah. Pasti akan berulang lagi kejadiannya (kecelakaan)," kata dia, kepada Kompas.com.

Ia menilai, akar permasalahan PT Transjakarta terletak pada kompetensi sumber daya manusia dan manajemen. Permasalahan itu bermuara pada persoalan teknis dan operasionalisasi. Dengan demikian, prosesnya perlu dirunut dari hilir untuk mencari solusi.

"Cek apakah ada SOP (standard operating procedure) untuk operasionalisasi dan maintenance (perawatan)? Kalau ada, apakah ini komprehensif dan rinci serta diterapkan dengan disertai punishment dan reward yang sesuai apa tidak?" ujar dia.

Alvinsyah juga menyinggung sistem kontraktual PT Transjakarta dengan operator.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com