Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sarjana TI Cetak dan Jual Uang Palsu Rp 300 Juta Seharga Rp 16 Juta

Kompas.com - 24/06/2015, 12:11 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com — Dua orang pengangguran lulusan sarjana teknologi informasi (TI) ditangkap polisi setelah terbukti mencetak sekaligus mengedarkan uang palsu di Bekasi. Dua orang tersebut, Hengky dan Herman, ditangkap setelah dijebak polisi di ruko Sentra Niaga Kalimalang, Jalan Raya Ahmad Yani, Kayuringin, Bekasi Selatan.

"Anggota berpura-pura menjadi pembeli dan mengajak pelaku bertemu di lokasi pada pukul 21.00 Senin lalu," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Bekasi Komisaris Ujang Rohanda di Mapolresta Bekasi Kota, Rabu (24/6/2015).

Ujang mengatakan, polisi langsung menangkap kedua orang tersebut ketika sedang melakukan transaksi. Dari tangan Hengky dan Herman, polisi mengambil barang bukti berupa uang palsu sebesar Rp 300 juta dengan pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000.

Ujang mengatakan, rencananya, uang sebanyak itu akan ditukar dengan uang asli sebesar Rp 16 juta. Setelah itu, kata Ujang, polisi langsung menggiring mereka ke rumah kontrakan mereka masing-masing yang terletak di Rawalumbu dan Bekasi Timur.

Dari kedua rumah tersebut, polisi kembali menemukan uang palsu Rp 50 juta sehingga jika dijumlahkan, uang palsu yang disita berjumlah Rp 350 juta.

Ujang mengatakan, keduanya nekat mencetak dan menjual uang palsu karena sudah terlalu lama menganggur setelah kontrak pekerjaannya di perusahaan tempat mereka bekerja habis. Akibatnya, mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.

"Akhirnya, mereka bersama-sama mencetak uang palsu," ujar Ujang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com