Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akan Dilengkapi Alat Kejut, Apa Tanggapan Satpol PP

Kompas.com - 24/06/2015, 16:09 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak Satpol PP Jakarta Pusat menyambut baik rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang ingin mempersenjatai petugas satpol PP dengan alat kejut. Namun, belum ada kepastian kapan alat itu bisa digunakan oleh personel satpol PP di lapangan.

"Sebetulnya alatnya sudah ada, sudah tersedia sejak beberapa tahun lalu, tetapi karena saat ini kebijakannya belum turun untuk menggunakan itu, ya kami masih monitor dulu," kata Kepala Satpol PP Jakarta Pusat Yadi Rusmayadi kepada Kompas.com, Rabu (24/6/2015) siang.

Yadi menyebut, selama ini personel satpol PP di Jakarta tidak menggunakan sejumlah peralatan dalam bertugas. [Baca: Ahok Tak Menyangka PKL Monas Bertindak Anarkistis Saat Ramadhan]

Mereka hanya bermodal tangan kosong saat bekerja. Terlebih lagi, sejak periode Jokowi-Basuki hingga Basuki-Djarot memimpin DKI Jakarta, pihak satpol PP tidak diarahkan untuk menggunakan senjata pentungan.

"Sebetulnya, alat kejut listrik itu sudah ada juga, tetapi sama seperti pentungan, pada era Jakarta Baru ini, kami tidak direkomendasikan untuk menggunakan senjata dalam bertugas. Namun, kondisinya mungkin sudah berbeda," ujar Yadi.

Rencana Gubernur Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mempersenjatai satpol PP dengan alat kejut ini berawal dari kegeramannya melihat tingkah pedagang kaki lima (PKL) liar yang merusak sejumlah fasilitas umum di kawasan Monas pada Sabtu (20/6/2015) malam.

Tidak hanya merusak, ratusan PKL yang dilarang berjualan di dalam Monas itu juga menyerang petugas satpol PP yang berjaga di sana pada malam itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com