Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemecatan Anggota TNI Terlibat Narkoba Diharap Bisa Jadi Pelajaran

Kompas.com - 29/06/2015, 13:04 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang anggota TNI Angkatan Udara Kopda Agung Hari Panili dipecat dari kesatuannya karena terlibat narkoba atau obat-obatan terlarang.

Pemecatan Kopda Agung dilangsungkan melalui upacara pemberhentian secara tidak hormat di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Senin (29/6/2015). Upacara itu dipimpin oleh Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Halim Perdanakusuma, Marsma Umar Sugeng Hariyono.

Umar mengatakan, Agung dipecat lantaran menjadi pengguna sekaligus pengedar narkoba jenis sabu. "Awalnya pengguna, dalam hal ini kemudian dia menjadi pengedar," kata Umat ditemui di taxy way, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (29/6/2015).

Pemecatan terhadap Kopda Agung dilakukan setelah melalui putusan Pengadilan Militer yang keluar pada Maret 2015. Pemecatan ini juga berdasarkan keputusan Kepala Staf TNI AU.

Upacara pemecatan secara tidak hormat terhadap Kopda Agung disaksikan para prajurit lainnya di Lanud Halim agar memberikan pelajaran terhadap anggota lain untuk tidak mencoba memakai narkoba.

 "Kita acarakan seperti ini supaya jadi pelajaran bagi semuanya," ujar Umar.

Umar melanjutkan, pengawasan terhadap anggotanya dari bahaya narkoba terus dilakukan. Pengawasan itu dilakukan misalnya melalui sumpah prajurit Sapta Marga, 8 wajib TNI, bimbingan rohani, dan rambu-rambu lainnya.

Meskipun demikian, ia menyadari bahwa pelanggaran bisa saja terjadi lagi. "Tapi kehidupan di Jakarta, bukan hanya di Jakarta ya. Tapi peluang-peluang seperti itu banyak sekali. Sehingga tidak kuat imannya, akhirnya kena godaannya," ujar Umar.

Dalam pemecatan tidak hormat ini, pihak TNI AU tidak mengundang pihak keluarga Kopda Agung. "Tidak perlu dilibatkan karena ini kedinasan dan (pemecatan) tidak hormat, siapa yang mau lihat. Kecuali pelantikan, keluarga ada kebanggaan, kalau seperti ini mungkin keluarga kurang simpatik," ujar Umar.

Dalam prosesi itu, Kopda Agung dilepas seragam dinasnya menjadi seragam sipil. Setelah upacara, dengan pengawalan dua petugas polisi militer, Kopda Agung dibawa dengan mobil tahanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com