"Saya baru tahu ada kasus ini dari media," kata dia saat ditemui di kediamannya, Jumat (3/7/2015).
Ia mengatakan, orangtua GT hanya sempat memberitahu petugas keamanan bahwa anaknya tidak pulang ke rumah. Ia menerima laporan itu beberapa hari yang lalu.
"Laporan hari Minggu 28 Juni kemarin. Laporannya bilang anaknya tidak pulang," ungkapnya.
Ia pun tidak menyangka GT menjadi korban penganiayaan. Sebab, ia kerap melihat GT bermain sepeda di lingkungan kompleks. "Saya lihat dia main sepeda. Biasa saja tidak aneh. Kondisinya segar," cerita dia.
Sebelumnya, diketahui Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melaporkan kasus penganiayaan GT ke Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (1/7/2015). Laporan tersebut didasari oleh kondisi GT yang trauma, cacat, dan mengaku dianiaya ibunya. Tangan korban dikatakan pernah digergaji ibunya. Ia pun sempat kabur dari rumah menuju tempat tetangganya F.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.