Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Sebut Lebih Baik APBD untuk Bangun Masjid daripada Hibah LSM Tak Jelas

Kompas.com - 08/07/2015, 19:11 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) yang dialokasikan dalam Biro Pendidikan Mental dan Spiritual (Dikmental) DKI diprioritaskan untuk bantuan pembangunan masjid di Jakarta. Basuki menuturkan hal itu lebih baik dibanding memberi hibah kepada yayasan, lembaga swadaya masyarakat (LSM), maupun organisasi kemasyarakatan yang kegiatannya tidak jelas. 

"Kami sering kasih bantuan hibah ke yayasan-yayasan yang enggak jelas. Kalau Anda buka yayasan dan tidak bisa menghidupi lagi anak yatim piatu, berarti Anda sudah menyalahi undang-undang (UU) yayasan," kata Basuki, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (8/7/2015). 

"Anda (pemiliki yayasan) menyisakan uang untuk membantu orang miskin, enggak bisa. Kenapa mesti minta uang ke kita," kata pria yang biasa disapa Ahok itu. 

Selanjutnya, ia mengimbau pemilik yayasan untuk menjual lahannya kepada DKI jika sudah tidak mampu lagi mengelola.

Nantinya lahan tersebut akan dibangun masjid maupun panti yang dapat menampung kaum duafa maupun janda dan warga lanjut usia (lansia).

"Jadi jangan jual nama yayasan mau memelihara orang miskin, tetapi minta duit ke DKI. Lebih baik uang DKI difokuskan untuk bangun masjid dan kami tanggung seluruh biaya perawatan warga kurang mampu. Tinggal sama kita saja, enggak usah minta belas kasihan lagi tiap tahun, kasihan," kata Basuki.

Adapun tahun ini Pemprov DKI merencanakan pembangunan masjid pertama di Balai Kota DKI Jakarta. Sebab, sejak Balai Kota didirikan, tidak ada masjid yang didirikan di sana.

Hanya sebuah mushala bernama Mushala Fatahillah yang menjadi tempat beribadah pegawai negeri sipil (PNS) DKI. DKI merencanakan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 40 miliar untuk membangun masjid megah di lingkungan Balai Kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com