Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diawali Saling Salip dan Rebutan Penumpang, Dua Sopir Kopaja Baku Hantam

Kompas.com - 24/07/2015, 06:07 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Baku hantam antarsopir bus kopaja terjadi di persimpangan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (23/7/2015) sekitar pukul 19.00. Dua sopir kopaja yang terlibat baku hantam adalah sopir kopaja dengan pelat nomor B 7508 GD dan B 7953 NP.

Kedua kopaja tersebut sama-sama melayani trayek 502 jurusan Kampung Melayu-Tanah Abang.

Pantauan Kompas.com, perseturuan bermula saat kedua kopaja tersebut saling salip di Jalan Medan Merdeka Barat saat mereka sama-sama sedang mengarah ke Tanah Abang.

Kedua kopaja bahkan sama-sama berhenti saat penumpang melambaikan tangan tanda akan naik. Saat itu penumpang lebih memilih naik kopaja dengan pelat polisi B 7953 NP karena titik berhentinya lebih dekat dari tempatnya berdiri.

Setelah naik, kedua kopaja tersebut masih berjalan beriringan dan saling salip satu sama lain. Situasi tersebut terus berlangsung saat keduanya melintas di Jalan Sabang.

Kedua kopaja kembali berhenti secara bersamaan di perempatan Jalan Kebon Sirih, yang biasa memang menjadi titik mengetem bus-bus kota. Saat itu sebagian penumpang naik ke kopaja B 7508 GD, sedangkan yang lainnya naik ke kopaja B 7953 NP.

Setelah mengetem sekitar tiga menit, keduanya pun melanjutkan perjalanan ke arah Tanah Abang. Namun, lagi-lagi berjalan beriringan dan saling salip satu sama lain.

Kondisi tersebut terus berlangsung sampai saat keduanya sama-sama berhenti di perempatan Sarinah, tepatnya di sebelah Gedung Bawaslu. Namun, saat itu titik pemberhentian kopaja B 7953 NP lebih dekat ke trotoar. Para penumpang pun lebih memilih naik kopaja tersebut.

Keadaan ini tampaknya membuat sopir kopaja B 7508 GD tak puas. Saat kopaja B 7953 NP hendak melanjutkan perjalanan, sopir kopaja B 7508 GD tampak memepetkan kendaraannya ke arah kiri.

Tabrak beton

Kopaja B 7953 NP yang tampak terus ingin maju ke depan terlihat terjepit hingga menyebabkan bus menabrak beton movable concrete barrier (MCB) di pinggir jalan. Keadaan ini membuat sopir Kopaja B 7953 NP naik pitam.

Ia pun langsung menghentikan kendaraannya dan bergegas ke dalam kopaja B 7508 GD yang juga dalam keadaan berhenti. Dengan lontaran caci maki dan tanpa basa-basi, ia langsung melayangkan pukulan ke arah sopir kopaja B 7508 GD.

Keduanya jual beli pukulan dari bagian depan bus hingga ke belakang. Para penumpang yang ada di dalam bus langsung berhamburan keluar. Sebagian penumpang menonton perkelahian, sedangkan yang lainnya lebih memilih pergi untuk mencari alternatif angkutan umum yang lain.

Tak ada satu pun yang berusaha melerai. Satu-satunya orang yang berusaha melerai perkelahian tersebut adalah kondektur kopaja B 7508 GD. Sementara kondektur kopaja B 7953 NP masih sibuk memperhatikan bagian busnya yang menabrak beton MCB.

Aksi saling pukul keduanya berlangsung selama sekitar lima menit. Setelah itu, datang seorang petugas bermotor dari Dinas Perhubungan dan Transportasi.

Namun, belum sempat petugas tersebut turun dari motornya, sopir kopaja B 7953 NP langsung bergegas kembali ke kendaraannya. Sedangkan sopir kopaja B 7508 GD langsung kembali ke kursi kemudi dan tancap gas.

Kedua kopaja itu kembali melanjutkan perjalanan ke arah Tanah Abang. Namun, kali ini posisi kopaja B 7508 GD berada beberapa ratus meter di depan.

Tak tahu lagi apa yang terjadi saat keduanya sama-sama berhenti di kawasan Pasar Tanah Abang, yang menjadi titik pemberhentian akhir keduanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com