Herson mengatakan, kegiatan MOS berakhir dua minggu sebelum kematian Evan dan sekolah diliburkan. "Kita tekankan meninggalnya Evan bukan karena MOS karena MOS selesai tanggal 9. Mulai sekolah lagi itu tanggal 27 Juli. Kita tidak tahu apa yang terjadi saat libur di rumah," ujar Herson di SMP Flora, Pondok Ungu Permai, Senin (3/8/2015).
Kepala Sekolah SMP Flora Maria De Gomes juga membantah bahwa Evan terjatuh di kamar mandi sekolah. Maria menjelaskan, para siswa baru kembali masuk ke sekolah pada 27 Juli.
Pada hari pertama itu, kegiatan yang dilakukan baru pembagian jadwal saja. Evan pun masih terlihat sehat saat itu.
Keesokan harinya, pelajaran pertama pun dimulai. Ketika itulah pihak sekolah baru mengetahui bahwa Evan sakit.
Maria mengatakan, pada jam pelajaran pertama, Evan izin untuk ke kamar mandi. Akan tetapi, tiba-tiba kaki Evan tidak bisa digerakkan dan tidak bisa bangkit dari kursinya di kelas. Akhirnya, Evan dipapah oleh para guru ke kamar mandi dengan menggotong kursi Evan.
Saat di kamar mandi, Evan pun harus dipapah guru agar bisa buang air kecil. Setelah itu, Evan dibawa ke ruangan dan diberi balsam untuk menghilangkan keram di kakinya.
Sementara itu, pihak sekolah pun segera menghubungi orangtua Evan. "Kami telepon ayahnya, kata ayahnya Evan, nanti istrinya (ibu Evan) akan menjemput Evan di sekolah," ujar Maria.
Setelah itu, ibu Evan pun datang untuk menjemput di sekolah. Evan tidak masuk sekolah keesokan harinya. Sampai akhirnya, terdengar kabar Evan meninggal.
Sebelumnya, Evan Christoper Situmorang (12), seorang siswa baru di SMP Flora, Pondok Ungu Permai, meninggal setelah dua minggu mengalami keram dan biru di kedua kakinya. Sebelumnya, Evan berjalan kaki sejauh 4 kilometer pada hari terakhir MOS atas perintah seniornya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.