Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM DKI Tertarik Ide Ahok Gabungkan Pengajuan Kode Produk di PTSP

Kompas.com - 09/08/2015, 08:30 WIB
Jessi Carina

Penulis

Kompas.com/Robertus Belarminus Pihak Kecamatan Makassar bersama BPOM melakukan sidak terhadap jajanan takjil di depan pasar Embrio, Jakarta Timur. Kamis (9/7/2015).
JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DKI Jakarta, Dewi Prawitasari, mengaku tertarik dengan usulan Gubernur DKI Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama untuk menggabungkan proses pengajuan kode produk di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) milik Pemprov DKI. Dewi mengatakan hal tersebut akan mempercepat proses pendataan produk. 

"Ya tertarik, karena bisa lebih mempercepat pendataan kita. Pelaku usaha juga dapat pro aktif untuk mengujikan produk yang dijual karena kan memang banyak sekali di Jakarta," ujar Dewi ketika dihubungi Sabtu (9/8/2015). 

Akan tetapi, usulan tersebut harus dikaji terlebih dahulu dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang lain. Sebab, kata Dewi, selama ini BPOM DKI juga dibantu oleh Dinas Kesehatan, Dinas UMKM, sampai Dinas Pendidikan untuk melakukan pengujian produk. 

Dewi mengatakan, selama ini BPOM DKI berkeliling untuk menguji makanan dan minuman yang dijual PKL. Akan tetapi, PKL yang diuji difokuskan pada PKL yang terdapat di lokasi binaan terlebih dahulu. Biasanya, PKL tersebut berada di bawah naungan Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM). 

Hal itu dilakukan agar ketika ditemukan bahan berbahaya dari dagangan PKL tersebut, ada dinas yang bertanggung jawab dan bisa melakukan pembinaan. 

"Kami biasanya keliling ke PKL-PKL yang menjadi binaan dinas terkait khususnya koperasi UMKM. Kita keliling mana yang menjadi lokasi binaan sementara. Jadi tidak hanya asal sampling, ada pedagang lalu sampling. Harus ada dulu siapa yang nantinya akan melakukan pembinaan kalau ditemukan bahan berbahaya," ujar Dewi. 

Sebelumnya, Basuki mengatakan pedagang kecil sering kesulitan untuk mengurus pengajuan nomor kode BPOM terhadap dagangannya karena tidak memiliki waktu. Dia pun ingin pengajuan ini nantinya tidak lagi perlu dilakukan di kantor BPOM tetapi bisa di PTSP saja. 

"Ada keluhan dari pedagang kecil, bagaimana kami mau datang ke BPOM di Ragunan, kan repot jadinya. Maka kami menawarkan kerja sama dengan PTSP kami," ujar Basuki di Balai Kota DKI, Jumat (7/8/2015). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com