Sebagai gantinya, Ony memperalat perempuan yang dia kenal di sebuah media sosial. "Ada rekening atas nama Rita. Wanita ini dikenal lewat medsos. Tersangka berhubungan dengan wanita ini dan sering video call. Tersangka terus minta dibukakan rekening. Kalau tidak, wanita itu diancam akan dipermalukan dengan menyebar foto telanjangnya," kata Khrisna di Polda Metro Jaya, Senin (17/8/2015).
Pada akhirnya, perempuan bernama Rita itu terpaksa membuka rekening yang akan digunakan oleh Ony untuk menerima uang yang ditransfer dari para pejabat Polri yang ditipu.
Tidak hanya dibantu oleh Rita, Ony juga dibantu oleh oknum petugas lapas dengan memberi sejumlah uang sebagai bagian dari keuntungan hasil menipunya. (Baca: Keluar Lapas Hari Ini, Ony Kembali Ditangkap karena Tipu Pejabat Polri)
Oknum petugas yang diberi uang ini juga ikut membantu Ony membawakan uang ke dalam lapas. Uang tersebut digunakan Ony untuk membayar utang terhadap temannya setelah membeli sejumlah narkoba jenis sabu untuk dikonsumsi sendiri.
"Kami akan segera melakukan pemeriksaan. Saya ingin membuka mata publik bahwa masih ada hal-hal seperti ini di lapas yang harusnya tidak boleh terjadi," tutur Khrisna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.