Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Minta Pembelian Lahan RS Sumber Waras Dibatalkan

Kompas.com - 19/08/2015, 19:43 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi menyarankan agar Pemerintah Provinsi DKI membatalkan pembelian lahan milik Rumah Sakit Sumber Waras. Menurut dia, masih banyak lahan-lahan di Jakarta yang laik untuk dibangun rumah sakit.

Sanusi mengatakan, meskipun telah terjadi proses pembayaran, Pemprov DKI masih memungkinkan untuk membatalkan perjanjiam jual-beli.

"Dibatalin aja. Masih banyak kok lahan-lahan yang lain kalau memang ingin bangun rumah sakit. Apalagi dengan anggaran Rp 800 miliar. Pasti banyak yang mau. Tidak harus di sini," kata dia saat kunjungan kerja anggota DPRD DKI ke lahan RS Sumber Waras, Rabu (19/8/2015).

Pembatalan dilakukan lantaran lokasi RS Sumber Waras rawan banjir sehingga tidak memenuhi kriteria untuk dibangun rumah sakit. Selain itu, RS Sumber Waras dinilai tidak tidak memiliki akses ke jalan utama, dalam hal ini ke Jalan Kyai Tapa.

Politisi ini mengatakan, walaupun Direksi RS Sumber Waras menjamin akan memberikan akses di atas lahan yang mereka miliki, hal itu bukanlah jaminan yang kuat. Sebab, jaminan akses diberikan di atas lahan yang sedang bersengketa.

"Direktur Sumber Waras mengatakan ada komitmen yang menyatakan tanah mereka boleh dipakai untuk akses RS milik DKI. Padahal tanahnya itu tanah sengketa. Kalau mereka kalah sengketa komitmennya, pasti batal demi hukum," ujar Sanusi.

Sanusi menilai satu-satunya cara agar lahan di RS Sumber Waras tetap bisa digunakan adalah membeli sebagian lahan yang menghadap langsung ke Jalan Kyai Tapa. Namun, ia menilai hal tersebut tidak mudah untuk dilakukan karena lahan tersebut masih dalam status sengketa.

"Pemprov DKI tidak boleh tergantung pada siapapun. Jadi tanah yang di depan harus sekalian saja dibeli. Pertanyaannya beli ama siapa? Tanahnya masih sengketa," ujar dia.

Sebagai informasi, lahan RS Sumber Waras sendiri terdiri atas dua sertifikat lahan. Satu lahan menghadap langsung ke Jalan Kyai Tapa. Sedangkan satu lahan lagi berada di belakang. Lahan di bagian belakang inilah yang dibeli oleh Pemprov DKI.

Lahan yang dibeli oleh Pemprov berada di samping Jalan Tomang Utara. Jalan ini merupakan jalan kecil yang berada di samping ITC Roxy Mas. Dengan demikian, untuk bisa memiliki akses langsung ke Jalan Kyai Tapa, harus dibangun jalan di atas lahan yang menghadap langsung ke jalan tersebut.

Di sisi lain, lahan milik RS Sumber Waras langsung ke Jalan Kyai Tapa masih dalam status sengketa antara RS Sumber Waras dan Perhimpunan Sosial Candra Naya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com