Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Lurah Bangka Jadi Peringkat Pertama di Qlue

Kompas.com - 21/08/2015, 16:39 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelurahan Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, menjadi kelurahan dengan poin paling tinggi dalam aplikasi Qlue. Kelurahan meraup 1.086 poin, mengalahkan semua kelurahan di DKI Jakarta, termasuk Kelurahan Batu Ampar di Jakarta Timur dan Kelurahan Pluit di Jakarta Utara. Kedua kelurahan itu mendapatkan poin masing-masing 1.046 dan 1.028.

Lurah Bangka, Deddy Suhanda, mengakui memiliki cara tersendiri untuk mencapai poin tinggi di aplikasi Qlue. Ia membentuk tim reaksi cepat yang terdiri dari 10 orang pekerja prasarana dan sarana umum (PPSU) kelurahan.

"Setelah kami mendapatkan 70 orang PPSU, saya langsung membuat tim reaksi cepat untuk merespons keluhan warga lewat Qlue," kata Deddy saat ditemui di wilayahnya, Jumat (21/8/2015).

Tim tersebut, kata Deddy, terdiri dari orang yang memahami saluran air, pengecetan, coretan, dan permasalahan-permasalahan lainnya yang kerap terjadi di kawasan seluas 329,67 hektare tersebut.

Pantauan melalui aplikasi Qlue, keluhan yang kerap disampaikan warga di Kelurahan Bangka ialah seputar rumput liar, sampah, tempelan dan coretan pada tembok, daun kering, tiang kotor, dan parkir liar.

Selain membentuk tim khusus, Deddy juga mengaku sering mengecek aplikasi tersebut dari ponsel pintar miliknya. Setiap hari, pria yang sudah 11 tahun menjadi lurah itu pun selalu membuka aplikasi itu.

"Setiap pukul 07.00 pagi saya cek, lalu pukul 08.00 saya langsung beri arahan ke tim supaya kalau ada keluhan segeri ditangani," kata Deddy.

Tim juga diwajibkan untuk meng-update hasil penanganan keluhan supaya langsung masuk ke dalam aplikasi. Kalau pun masih dalam proses, Deddy pun menginstruksikan untuk tetap di-update.

"Jadi waktu 0 persen, 50 persen, sampai 100 persen ketahuan, harus di-update terus," kata dia.

Ia pun mengaku sering memberikan sosialisasi penggunaan aplikasi tersebut kepada warganya. Dengan begitu, keluhan yang masuk pun bertambah banyak. Sehingga, semakin banyak keluhan yang tertangani, semakin banyak juga poin yang didapatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com