Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dua Dinas DKI yang Berada di Peringkat Terbawah Laporan Qlue

Kompas.com - 13/08/2015, 07:08 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kinerja dinas-dinas di Pemprov DKI Jakarta dapat terlihat di dalam Qlue, media sosial yang menampung laporan warga untuk ditindaklanjuti oleh Pemprov DKI. Mereka akan mendapatkan poin dengan menindaklanjuti laporan warga.

Kategori peringkat di dalam Qlue dibagi tiga, yaitu publik, kelurahan, dan dinas. Peringkat di kategori publik diberikan bagi warga pengguna Qlue yang aktif memberi laporan.

Peringkat di kategori kelurahan dan dinas diberikan bagi pihak kelurahan dan dinas yang rajin menindaklanjuti setiap laporan warga yang berhubungan dengan bidang kerja mereka.

Berdasarkan update poin di Qlue pada Rabu (12/8/2015), dua dinas yang mengantongi poin terendah adalah Satpol PP (351 poin) dan Dinas Perindustrian dan Energi (265 poin). Sementara itu, ranking tiga besar adalah Dinas Kebersihan (1.955 poin), Dinas Perhubungan (936 poin), dan Dinas Sosial (356 poin).

Menurut Marketing Qlue Ivan Renald Tigana, poin yang ada di dalam media sosial Qlue menjadi perhatian penting bagi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, terutama poin-poin yang didapat oleh satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Poin tersebut menjadi indikator seberapa aktif SKPD yang merupakan dinas-dinas di DKI menyelesaikan aduan yang dimuat warga melalui Qlue.

"Pak Ahok (sapaan Basuki) itu setiap pagi pasti ngecekin Qlue dulu. Lima belas menit kurang lebih, pas berangkat kerja. Dia lihat, mana dinas yang rankingnya terbawah. Dari sana, Pak Ahok bisa evaluasi ke kepala dinasnya," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (11/8/2015).

Salah satu pertimbangan Ahok melakukan perombakan jabatan, lanjut dia, juga adalah kinerja dinas yang terpantau di Qlue. Maka dari itu, setiap ada laporan warga yang ditindaklanjuti, petugas di dinas terkait wajib untuk memfoto obyek yang ditindaklanjuti sebagai bukti laporan warga yang diadukan sudah dikerjakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com