Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Sekarang Dibalik Saja, LSM yang Kita "Kerjain" dan "Masukin" Penjara

Kompas.com - 27/08/2015, 17:06 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengimbau para pegawai negeri sipil (PNS) untuk tidak takut dengan tindakan oknum lembaga swadaya masyarakat (LSM). Sebab, ketakutan itu berdampak pada serapan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI. 

"Kawan-kawan ini laporkan ke kami kalau ada LSM abal-abal. Sekarang dibalik saja, giliran polisi dan jaksa kerjain itu LSM dan kita masukin penjara, mereka harus distop. Saya ini punya ilmu Diponegoro kok yang bisa baca pikiran orang," kata Basuki saat menerima keluhan Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Ratna Dyah Kurniati pada pengarahan Gubernur tentang Percepatan Serapan APBD DKI di Ruang Pola Blok G, Balai Kota, Kamis (27/8/2015). (Baca: Kadis Pertamanan DKI Keluhkan Laporan LSM-LSM ke Aparat)

"Iya yah, sekali-kali LSM yang dijadiin tersangka? Yang penting Bapak Ibu kerja benar. Jangan sampai kalau ada laporan, kami selidiki, ternyata benar ada temuan," kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Pol Tito Karnavian. 

Lebih lanjut, Basuki meminta PNS DKI untuk langsung melaporkan tindakan pemerasan LSM itu kepadanya maupun kepolisian dan kejaksaan.

Ia mengimbau PNS tidak takut balik melaporkan para LSM yang telah melaporkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) kepada kepolisian serta kejaksaan.

Jika pegawai SKPD tidak terlibat sesuai yang dilaporkan LSM, maka seharusnya tidak perlu takut. "Kalau sama-sama main ya mau enggak mau, Bapak Ibu juga harus ditangkap," kata pria yang biasa disapa Ahok itu. 

Selain LSM, oknum wartawan juga kerap memeras SKPD. Pemberitaan surat kabar, lanjut dia, kerap dijadikan alat memeras. Pegawai SKPD diminta merekam serta melaporkan hal tersebut kepada aparat kepolisian. (Baca: Dilaporkan LSM, Kadis Pertamanan Merasa Tak Tenang Kerja)

"Enggak ada alasan upeti-upeti semua, sekarang sudah ada handphone canggih sudah bisa rekam semua. LSM dan wartawan abal-abal mana saja yang meras langsung rekam, kami sikapi," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com