Kapolsek Kebayoran Lama Komisaris Riftazudin mengatakan, pagi tadi sekitar pukul 09.00 WIB, seekor anjing pelacak sudah diturunkan ke tempat kejadian perkara (TKP) Anjing itu diharapkan dapat melacak arah kaburnya pelaku.
Anjing itu, kata dia, tidak dapat menunjukkan arah perginya pelaku. Sebaliknya, anjing hanya mengelilingi ruang serba guna berukuran 5x5 meter persegi, tempat korban yang merupakan kuli bangunan bernama Asep Ginanjar (45) terkapar.
"Sudah diterjunkan anjing pelacak tadi pagi. Namun, anjing hanya berputar-putar di sekitar TKP," kata Riftazudin di lokasi kejadian, Senin siang.
Sikap anjing itu, kata Riftajudin, akan dinilai sebagai petunjuk dugaan bahwa pelaku merupakan orang yang dekat dengan gereja tersebut. Namun, pihaknya harus mendalami dugaan tersebut. "Ada dugaan ke arah sana, tetapi masih didalami," kata dia.
Saat ini, polisi sedang memeriksa Aris Margono (35) yang saat kejadian juga berada di gereja itu. Pria yang bekerja sebagai penjaga gereja itu pun dipanggil ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Gereja Masehi Advent Gandaria dibobol orang yang tidak dikenal pada Senin dini hari sekitar pukul 03.30 WIB. Pelaku yang diduga dua orang masuk ke gereja tersebut dengan cara membobol kunci gembok gereja. Kemudian, pelaku juga mencongkel kunci jendela dan masuk dengan memanjatnya.
Asep yang sedang tidur di lantai 1 pun terbangun dan memergoki para pelaku. Dia diduga berkelahi dengan pelaku yang membawa senjata tajam. Ia menderita luka tusuk di beberapa bagian di tubuhnya. Asep tewas dan dibawa ke RS Fatmawati untuk diotopsi.
Berdasarkan penelusuran polisi di tempat kejadian perkara, tidak ada barang yang hilang setelah pembobolan tersebut, kecuali satu unit ponsel bermerek Advan berwarna hitam milik Asep.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.