Meskipun sejak lama diketahui bahwa Pasar Asemka menjadi sasaran produsen nakal untuk membeli bahan baku produksi, jaringan pembuat produk kosmetik palsu tetap saja muncul.
"Dari tahun 2013 sampai sekarang, sudah berapa tempat yang digerebek. Tapi tetap saja ada. Kami rasa, pelaku utamanya selalu berpindah-pindah. Jadi yang terungkap baru jaringannya saja," kata Dewi, Senin (31/8/2015).
Menurut Dewi, jaringan pembuat kosmetik palsu akan selalu ada karena penghasilan dari bisnis ilegal tersebut sangat menjanjikan.
Dewi memberi contoh, keuntungan yang bisa didapat dari salah satu tempat yang pernah digeledah BPOM DKI, Kompleks Duta Harapan Indah, Penjaringan, Jakarta Utara, April lalu, mencapai angka miliaran rupiah dalam sebulan.
Pada Senin (31/8/2015), Polda Metro Jaya mengungkap bisnis kosmetik palsu yang dilakoni oleh RE alias S (43). RE membeli bahan dasar untuk produksi kosmetik palsu dari Pasar Asemka, Jakarta Barat.
Dia meramunya menjadi kosmetik yang diberi nama dengan merek terkenal. RE membuat produk yang tidak diproduksi oleh produsen asli merek tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.