Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Tak Tercapai Bapak Jadi Staf, tetapi kalau Berhasil, Bapak Jadi Sekda"

Kompas.com - 31/08/2015, 17:58 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Anggaran DPRD DKI Bestari Barus memberi dukungan kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemprov DKI khususnya Kepala Dinas Pajak DKI Agus Bambang agar optimistis mengejar target pendapatan pada tahun anggaran 2016 mendatang. Bestari mengaitkan hal itu dengan tunjangan-tunjangan yang diterima oleh pegawai negeri sipil (PNS) DKI.

"Banyak unsur penambah kesejahteraan PNS di sini. Seperti tunjangan penghargaan, lalu tunjangan kinerja, belum lagi insentif. Ini saking percayanya pimpinan Pemprov DKI kepada Pak Agus dan kawan-kawan," ujar Bestari di Gedung DPRD DKI, Jumat (31/8/2015).

Atas hal tersebut, Bestari berharap PNS DKI bisa memaksimalkan kinerja mereka untuk mengejar target pendapatan.

Dengan penghasilan besar, kata Bestari, seharusnya PNS harus mau bekerja maksimal. "Harapan kita jangan cengeng lah Pak. Jangan mau target hanya Rp 34 triliun saja, langsung Rp 37 triliun pak, nge-gas saja. Kalau enggak tercapai ya paling Bapak jadi staf. Tetapi kalau berhasil, Bapak jadi sekda," ujar Bestari. (Baca: Menakar Kemampuan Pemprov DKI Raih Pendapatan Maksimal di Tahun 2016)

Suasana rapat yang awalnya tegang karena membahas target anggaran pun langsung cair. Peserta rapat tertawa mendengar ucapan Bestari.

Salah seorang anggota Banggar pun "nyeletuk", ke mana Saefullah jika jabatan sekretaris daerah ditempati oleh Agus Bambang. "Pak Sekda ya jadi gubernur. Gubernur kita nanti jadi presiden," ujar Bestari.

Untuk diketahui, Tim Anggaran Pendapatan Daerah (TAPD) Pemerintah Provinsi DKI telah menurunkan target pendapatan mereka pada rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) 2016.

Awalnya, TAPD memasang target sebesar Rp 37 triliun yang berasal dari 13 komponen pajak. Akan tetapi, karena takut tidak tercapai, TAPD menurunkan targetnya menjadi Rp 34 triliun.

Rancangan tersebut sedang dibahas melalui rapat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com