Langkah ini, lanjut Basuki, akan meminimalisir kemacetan Ibu Kota. "Jadi kami rencana kalau mau ada negosiasi (antara pemerintah dengan buruh) ketemu, saya kira paling tepat itu bukan datan ke Kemenakertrans (Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi) atau Kemenkes (Kementerian Kesehatan), pasti bakal macet lagi," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (31/8/2015).
"Jadi, saya tawarkan kalau Menkes dan Menakertrans mau ketemu para buruh, saya sediakan tempat ini biar buruh datangnya dekat," kata Basuki lagi.
Bahkan pria yang biasa disapa Ahok itu berjanji bakal menyiapkan makan siang untuk pertemuan di Balai Kota.
Tak hanya itu, Pemprov DKI juga akan menyediakan berbagai fasilitas di lokasi unjuk rasa. Yakni toilet mobile dan mobil ambulans.
Di sisi lain, Basuki juga memastikan bus transjakarta akan tetap beroperasi. Namun beberapa koridor yang dilintasi aksi unjuk rasa akan dilakukan penyesuaian operasional. "Saya siapkan makan siang deh sekalian," kata Basuki singkat.
Para buruh Jabodetabek berencana menggelar unjuk rasa dengan berjalan kaki dari Bundaran Hotel Indonesia menuju Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara pada Selasa (1/9/2015).
Mereka akan menyuarakan kekecewaannya atas ketidakmampuan pemerintah dalam menangani perekonomian yang melemah. Unjuk rasa akan dihadiri 5.000 buruh.
Adapun tuntutan buruh adalah penurunan harga sembako dan bahan bakar minyak (BBM), menolak pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pelemahan nilai rupiah, menolak pekerja asing.
Kemudian perbaikan pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, menaikkan upah hingga minimal 22 persen dengan 84 item KHL (kebutuhan hidup layak), revisi Peraturan Pemerintah (PP) Jaminan Pensiun, serta pembubaran Pengadilan Hubungan Industri (PHI).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.