Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jarang-jarang Ada Pejabat Pemerintah yang Datang, Lurah Saja Enggak Pernah"

Kompas.com - 03/09/2015, 21:42 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan warga sudah terlihat mulai dari depan Masjid Raya Jakarta Islamic Centre Jalan Kramat Jaya, Tugu, Koja, Jakarta Utara untuk menyambut kedatangan Presiden RI Joko Widodo "Jokowi" dan Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama "Ahok" di RT 17/08, Semper Barat, Cilincing, Kamis (3/9/2015).

Mulai dari anak-anak, remaja hingga orang tua berjejer di tepi jalan menuju titik pembagian sembako di Masjid Al-Fudollah, satu kilometer dari jalan utama.

"Jarang-jarang ada pejabat pemerintah yang datang. Lurah saja enggak pernah datang sejak saya tinggal di sini sejak tahun 2000," kata seorang warga, Sapto (36).

Menurut ayah dua anak itu, terakhir kali Jokowi datang bersama Ahok saat kampanye pencalonan keduanya menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI tahun 2012 lalu.

Saat itu, kampanye keduanya tidak memberikan bantuan apa pun, mengingat keduanya hanya memberikan kartu nama kepada warga. "Kalau kasih bantuan sih baru sekarang. Dulu waktu kampanye datang juga, tetapi cuma ngobrol minta dukungan," tuturnya.

Pantauan Kompas.com, beberapa warga ada yang mengintip dari jendela, duduk di teras rumah, hingga memanjat pagar pembatas antara permukiman dengan lapangan di Masjid Al-Fudollah.

Tampak juga para pekerja Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan Pekerja Harian Lepas (PHL) berseragam oranye yang menantikan Jokowi-Ahok. "Kayanya mereka cocok nih jadi presiden sama wakil presiden," kata warga lainnya, Endang (25).

Sementara itu, warga lainnya yang menantikan sejak siang hari tersebut berharap ada realisasi nyata terkait lingkungan mereka. Seperti fasilitas umum yang kerap bermasalah hingga menyebabkan masalah lain.

"Saluran air sering mampet. Tempat pembuangan sampah juga minim. Jadi, warga sering buang sampah di saluran air atau kebon," ucap seorang warga, Rusdi yang diamini warga lainnya.

Jokowi-Ahok berangkat bersamaan dari Istana Kepresidenan sebelum bertolak ke dua lokasi blusukan di Jakarta Utara. Keduanya juga mengenakan pakaian serasi, batik, dan berada dalam satu mobil yang sama, Mercedes Benz RI-1.

Begitu, tiba di kawasan Semper Barat, sekira pukul 16.15 WIB, Jokowi-Ahok langsung menuju titik kumpul di lapangan masjid Al-Fudollah.

Agenda blusukan dengan membagikan sembako dan buku tulis kepada warga pun berlangsung singkat, sekitar 30 menit sebelum Jokowi-Ahok bertolak ke lokasi blusukan kedua di kawasan Tanah Merah, Tugu Selatan.

Tidak ada pengawalan ketat, pemblokiran jalan atau pun bunyi rotator yang meraung sepanjang perjalanan menuju lokasi blusukan.

Sebelumnya, Jokowi membagikan sembako di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Dalam kegiatan itu, Jokowi tak didampingi Ahok atau pun para menteri.

Jokowi mengaku kegiatannya itu hanya untuk menyapa lagi warga Ibu Kota yang sudah lama tak dikunjunginya lantaran kesibukan melakukan blusukan di luar kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com