Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri (KDHKLN) DKI Jakarta Muhammad Mawardi mengatakan, rencana awalnya akan ada 14 orang yang bekerja sebagai tim penyusun naskah pidato gubernur. Dari jumlah tersebut, tujuh di antaranya berstatus pekerja harian lepas (PHL) dengan gaji sekitar Rp 2,7 juta per bulan.
Menurut Mawardi, ada pembagian tugas untuk tujuh PHL yang masuk dalam tim penyusun naskah pidato gubernur. Ada yang bertugas mencari data dan ada yang khusus mengetik.
"Tujuh orang PHL untuk pencari data. Untuk menulis sambutan gubernur kan harus ada tim pencari data isi naskah pidato itu," kata Mawardi di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (9/9/2015).
Selain ketujuh PHL, Mawardi menyebut tujuh orang lainnya yang masuk dalam tim penyusun naskah pidato gubernur terdiri dari empat orang staf ahli yang akan digaji Rp 5 juta per bulan, dan tiga orang operator yang akan digaji Rp 4,3 juta. Namun, ia tidak menjelaskan secara rinci tugas dari para operator itu.
"Kalau keempat tenaga ahli yang menulis naskah pidato itu masing-masing untuk bidang pembangunan, pemerintahan, ekonomi, dan kesra," ujar Mawardi.
Sebelumnya, anggota Banggar DPRD DKI Bestari Barus mempertanyakan mengenai anggaran program penulisan naskah pidato Ahok yang mencapai Rp 805 Juta. Dalam satu bulan, berarti biaya pembuatan naskah sambutan Ahok bisa menghabiskan Rp 75 juta.
Dengan adanya sentilan dari anggota Banggar DPRD, Mawardi akan mencoba melakukan efektivitas di hal lain, misalnya saja dengan melakukan pengurangan PHL.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.