Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Ahok agar Antrean Kemotrapi di RS Dharmais Tak Panjang

Kompas.com - 10/09/2015, 11:04 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merasa bersyukur akhirnya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan memiliki ruang kemoterapi. Ruang kemoterapi ini merupakan pengobatan dengan menggunakan obat keras (beracun atau kimia) untuk merusak atau membunuh sel-sel kanker atau tumor yang tumbuh dengan cepat.

Ruang kemoterapi ini adalah fasilitas pertama yang tersedia di RSUD Tarakan di Jakarta.  "Makanya saya sangat bersyukur. Karena kalau kita lihat RS kanker yang ada, hampir semua pasien yang mau kemoterapi itu ngantrinya luar biasa, apalagi yang di RS Dharmais itu dari seluruh Indonesia," kata Basuki, saat meresmikan ruang kemoterapi Tulip unit Hematologi Onkologi Paliatif, di RSUD Tarakan, Jakarta Barat, Kamis (10/9/2015). 

Menurut Basuki, penderita kanker tidak boleh terlambat mengikuti kemoterapi. Tindakan kemoterapi itu akan sia-sia jika pasien harus mengantre lama.

Antrean panjang itu menyebabkan hasil kemoterapi tidak efektif. Sehingga, Basuki berencana akan menambah ruang kemoterapi di RSUD-RSUD lainnya. Hal itu pula yang membuat Basuki membeli sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras untuk dijadikan rumah sakit khusus kanker.

"Rumah sakit Tarakan ini juga rumah sakit yang paling dekat dengan Dharmais. Makanya kenapa saya bilang, RS Sumber Waras tuh bagus, karena dekat dengan Tarakan dan Dharmais," kata Basuki. 

"Tapi sekarang cukup enggak kapasitas ruang kemoterapi di RS Dharmais? Kamu dateng aja di situ, kasihan orang-orang ngantrenya," kata Basuki lagi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Koesmedi mengatakan, setelah RSUD Tarakan, ruang kemoterapi juga akan dibangun di RSUD Pasar Minggu serta RSUD Koja. Menurut dia, antrean panjang di RS Dharmais menyebabkan pasien pengidap kanker menunggu ruangan hingga enam bulan lamanya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama RSUD Tarakan Togi Asman Sinaga, mengatakan, dibukanya ruang kemoterapi ini karena antrean rumah sakit kanker RSCM dan Dharmais yang over kapasitas mencapai 2-3 bulan.

"Itu yang membuat pasien DKI sulit mendapat akses. Sejak Februari sudah bentuk tim, Juni kami sudah soft opening layanan kemoterapi. Hari ini diresmikan," kata Togi. 

Ke depannya, RSUD Tarakan akan mengedepankan pelayanan terpadu. Seperti layanan bedah toraks kardio, katerisasi jantung dan pembuluh darah, pelayanan penyakit dalam, dan beberapa lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com