Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Ada Lelucon, kalau Mau Dapat Proyek Harus "Baik-baikin" Istri

Kompas.com - 15/09/2015, 11:03 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengapresiasi munculnya gerakan Saya Perempuan Anti-Korupsi (SPAK) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ketika memberi sambutan dalam seminar Kekuatan Perempuan, Inspirasi Perubahan, Basuki mengungkapkan awal mula terjadinya suap di kalangan pejabat adalah dari istri maupun sang ibu. 

"Di Indonesia, ada lelucon lucu begini, kalau mau dapat proyek, Anda harus baik-baikin bini atau ibunya karena wanita pasti berpengaruh besar ke bapak atau suaminya. Suami juga pasti enggak tahan kalau disuruh tidur di bawah tempat tidur," kata Basuki di Balai Agung, Balai Kota, Selasa (15/9/2015). 

Jika seseorang telah memberi barang atau uang yang tergolong sebagai gratifikasi kepada ibu atau istri pejabat, kemungkinan korupsi pejabat semakin terbuka lebar.

Melalui seminar ini, Basuki berharap para perempuan pegawai negeri sipil (PNS) mengetahui kegiatan mana saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Salah satu contoh bentuk pemberian gratifikasi ialah dengan mengirim makanan ke rumah.

"Kan kalau makanannya dibuang jadi enggak enak, makanya dikirim balik. Ada tradisi istri-istri pejabat, kalau pulang dari luar kota pasti bawa hadiah dan itu merepotkan banget. Lama-lama bangkrut juga saya uang operasional habis buat belanja oleh-oleh istri. Jadi, tolong jangan antar oleh-oleh ke rumah, apalagi kasih ke istri, nanti repot kasih baliknya," kata Basuki. 

Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat (Dikyanmas) KPK Sujanarko mengatakan, perempuan memiliki peran mulia di dalam hubungan masyarakat, terutama keluarga.

Kekuatan perempuan, kata dia, mampu mencegah korupsi. Begitu pula sebaliknya. Perempuan dapat mendorong anggota keluarganya melakukan tindak korupsi.

"Makanya, sebagai figur sentral dalam keluarga, perempuan harus mampu membentengi dirinya dan keluarganya dari korupsi," kata Sujanarko. 

Penyelenggaraan seminar ini merupakan kegiatan awal yang dilanjutkan dengan pelatihan selama tiga hari, mulai 6-8 Oktober 2015 di Gedung Abdul Muis, Jakarta Pusat.

Pesertanya merupakan perwakilan organisasi perempuan dan pegawai perempuan dari semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan istri-istri pejabat yang tergabung dalam PKK DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com