Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas Bina Marga Beli Sound System Rp 220 Juta karena Pindah ke Kantor Baru

Kompas.com - 18/09/2015, 19:21 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Bina Marga DKI Yusmada Faizal menjelaskan alasannya menganggarkan pengadaan sound system hingga Rp 220 juta. Yusmada mengatakan hal tersebut karena Dinas Bina Marga akan pindah ke gedung baru yang belum dipasang sound system di dalam gedungnya.

"Kita kan mau pindah ke gedung baru. Kita tanya ternyata gedung itu standar saja enggak ada speaker-nya. Gedung lama kami mau dipinjam Bareskrim. Kami pindah ke gedung tinggi di dekat sana juga di Jalan Jati Baru," ujar Yusmada di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jumat (18/9/2015).

Selain itu, Yusmada menjelaskan bahwa selama ini aset sound system yang digunakan Dinas Bina Marga masih bergabung dengan Dinas Tata Air.

Sebab, kedua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) ini dulunya memang tergabung menjadi satu dengan nama Dinas Pekerjaan Umum. (Baca: Bestari: Pengadaan "Sound System" Rp 220 Juta? Mau Demo Kebijakan Gubernur dengan Itu?)

Yusmana mengatakan aset sound system peninggalan Dinas PU itu akan dimiliki oleh Dinas Tata Air saja. Sementara, Dinas Bina Marga akan membeli yang baru.

Dia menilai wajar jika harganya mahal karena sound system tersebut akan diaplikasikan di seluruh ruangan di gedung baru mereka.

Yusmada juga menjawab soal anggaran pelatihan jasmani dan pembinaan rohani yang dinilai tidak perlu oleh anggota Badan Anggaran DPRD. Yusmada mengatakan, anggaran tersebut dibutuhkan untuk membayar instruktur olahraga.

Sementara itu, anggaran pembinaan rohani juga tidak hanya digunakan untuk pengajian saja seperti yang disebut anggota Banggar.

Melainkan juga membiayai kegiatan pada hari-hari besar keagamaan seperti Maulid Nabi dan juga kegiatan di bulan Ramadhan. "Seperti di bulan Ramadhan ada ceramah-ceramah begitu, duitnya dari mana?" ujar Yusmada.

Sebelumnya, anggota Badan Anggaran DPRD DKI Bestari Barus kembali menemukan anggaran yang dia nilai berlebihan dalam program kegiatan yang diajukan oleh satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

Saat ini, giliran pengadaan sound system di Dinas Bina Marga DKI yang disoroti karena mencapai Rp 220 juta, mengalahkan anggaran operasional kantor lain.

"Ada pengadaan sound system sampai Rp 220 juta. Apa Bapak mau melakukan demo terhadap kebijakan Gubernur pakai sound system semahal ini? Supaya suaranya keras? Sebaiknya Bapak pinjam sajalah, karema kami akan belikan sound system juga untuk Dinas Kebakaran," ujar Bestari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com