Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melapor Kasus Penipuan Ratusan Juta Rupiah, Warga Merasa Tak Ditanggapi Polisi

Kompas.com - 28/09/2015, 16:59 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Batu Ampar yang melaporkan kasus penipuan sembako murah yang merugikan warga hingga ratusan juta rupiah merasa tidak ditanggapi pihak Kepolisian Sektor Kramatjati. Menurut warga, kasus ini belum diproses kepolisian karena kurangnya bukti.

Salah satu warga yang jadi korban penipuan, Cucu (28), mengatakan, warga telah melaporkan kasus itu sejak pelaku mulai menghilang dari lingkungan sekitar pada Jumat (25/9/2015) kemarin. Namun, sampai saat ini kasus itu belum diproses kepolisian.

"Sudah lapor hari Jumat kemarin, tetapi enggak ditanggapi, katanya buktinya kurang," ujar Cucu di Batu Ampar, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (28/9/2015).

Menurut Cucu, polisi belum menerima laporan warga setempat karena beberapa perjanjian warga dan pelaku buktinya hanya berupa surat perjanjian dengan meterai.

Ada pula warga yang mengatakan, surat perjanjian itu tidak kuat untuk dijadikan bukti lantaran tidak tertera tanggal pengiriman sembako. (Baca: Tergiur Sembako Murah, Puluhan Warga Batu Ampar Tertipu Ratusan Juta Rupiah)

Sondang (30), korban penipuan kasus ini, mengatakan hal senada. Sampai sekarang, laporan kasus mereka belum direspons petugas. "Kita sudah buat laporan ke Polsek, tetapi dibilang buktinya kurang kuat," ujar Sondang.

Sementara itu, Kepala Polsek Kramatjati Komisaris Handini yang dikonfirmasi mengatakan, belum ada laporan yang masuk ke pihaknya terkait kasus ini. "Belum sampai, belum ada laporan," ujar Handini.

Handini membantah jajarannya tidak menanggapi kasus tersebut. Hanya, lanjut dia, kalaupun ada kekurangan bukti, pelapor diminta untuk melengkapi bukti.

Sebab, kasus penipuan, kata dia, harus disertakan dengan bukti. Ia meminta warga yang menjadi korban untuk menemuinya langsung.

"Kita enggak pernah menolak laporan, sekecil apa pun kita tanggapi. Warga bisa ke kantor untuk ketemu saya," ujar Handini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com