Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Terduga Pembunuh Ibu dan Anak di Cakung Habisi Tetangganya Sendiri?

Kompas.com - 16/10/2015, 12:01 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dayu Priambarita (45) dan Yuel Imanuel (5), ibu dan anak yang dibunuh di Cakung, Jakarta Timur, diduga dibunuh oleh tetangganya sendiri, yakni H. Pihak kepolisian masih belum mengungkap motif H menghabisi keduanya begitu sadis.

Kepala Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Umar Faroq mengatakan, antara pelaku dan korban kemungkinan tidak saling mengenal. Oleh karenanya, polisi bakal menanyai keluarga korban.

"Tidak kenal (korban dan pelaku), makanya sedang didalami. Pasti kita akan tanya kepada keluarga korban (hubungannya)," kata Umar, Jumat (16/10/2015).

Seperti diketahui, H disebut merupakan anak dari mantan Ketua RT 02 RW 06 berinisial HS. Orangtua H adalah warga yang tinggal di jalur belakang rumah korban dan pernah bekerja sebagai buruh pabrik besi.

Hata (56), penjaga keamanan di RT 02 RW 06, mengatakan, H merupakan mantan residivis sebuah kasus. (Baca: Tetangga Kenali Wajah Terduga Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Cakung)

"Dia pulang sekitar enam bulan lalu dari lapas, lapas mana saya belum tahu," kata Hata, di lokasi pembunuhan, Kamis (15/10/2015) malam.

Polisi kemarin telah membawa pelaku ke lokasi kejadian untuk melakukan prarekonstruksi. Saat ini, terduga pelaku diamankan langsung oleh aparat Polda Metro Jaya.

Dayu dan putra bungsunya dihabisi dalam kamar tidur di rumah korban yang berlokasi di Kompleks Aneka Elok, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, beberapa waktu silam.

Kedua korban tewas dengan mengalami luka tusuk senjata tajam. Motif pembunuhan ini masih belum diungkap jelas oleh petugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com