Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Tak Dikasih Tahu, Syarif Yakin Kunjungan Ahok ke Singapura Positif

Kompas.com - 19/10/2015, 15:21 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Syarif menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui maksud dan tujuan kunjungan kerja Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ke Singapura. Karena mereka tidak diberitahukan perihal rencana kunjungan tersebut.

"Kita enggak tahu dia mau ngapain ke sana. Kita enggak dikasih tahu," ujar Syarif di Gedung DPRD DKI, Senin (19/10/2015). (Baca: Dituduh Menghambat, Taufik Sebut Pernyataan Ahok Asal)

Meski mengaku tidak diberi tahu, Syarif menyatakan bahwa Dewan tidak merasa keberatan. Mereka pun berkeyakinan kunjungan Ahok dilakukan dalam rangka positif, yakni demi pembangunan Kota Jakarta. (Baca: Taufik: Ahok Kunker ke Luar Negeri Tak Harus Mengajak Dewan, tetapi...)

"Kita selalu berprasangka baik. Jadi silakan saja. Kita enggak pernah ngeributin. Kita doakan semoga apa yang diinginkan tercapai dan bisa kembali dengan selamat," ujar dia.

Ahok dijadwalkan akan bertolak ke Singapura pada Senin sore. Ia rencanannya akan berada di negara tersebut hingga Rabu (21/10/2015). (Baca: Baru Sejam Dibuka, 500 Profesional Muda di Singapura Berebut Bertemu Ahok)

Staf khususnya, Michael Victor Sianipar, mengatakan kunjungan tersebut bertujuan untuk mempelajari pengalaman Singapura dalam membangun kota yang modern, mencakup dalam hal pengelolaan air bersih, pembangunan rumah susun, serta transportasi.

Di samping itu, Ahok juga akan menemui profesional muda yang bekerja di Singapura. Ia ingin mengajak mereka kembali dan berkontribusi bagi Jakarta dan Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com