Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teman Ahok Klaim Mampu Salip Perolehan Suara Hanura, Demokrat, atau Golkar

Kompas.com - 31/10/2015, 10:02 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas Teman Ahok mengklaim jumlah dukungan dalam bentuk pengumpulan KTP bagi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk bisa Pilkada DKI 2017 secara independen segera menyalip perolehan suara tiga partai di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014.

Tiga partai itu adalah Hanura, Demokrat, dan Golkar. 

"Kami sangat optimis pada awal November nanti sudah melampaui jumlah suara Hanura, Demokrat, dan Golkar," kata Juru Bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (31/10/2015). 

Pada Pileg 2014, perolehan Partai Hanura sebesar 357.007 suara. Perolehan Partai Demokrat 360.929 suara, dan Partai Golkar 376.221 suara.

Jumlah pengumpulan KTP untuk Ahok per 29 Oktober 2015 sudah mencapai 355.567. Dengan rata-rata perolehan KTP harian sekitar 3.000 KTP.

Amalia bahkan menyatakan, perolehan dukungan KTP pada akhir pekan bisa mencapai 4.000-5.000 per hari.

"Kalau kami bisa terus menjaga perolehan KTP sesuai dengan target, Insya Allah bisa melewati suara ketiga partai tersebut. Kalau dihitung-hitung, tidak sampai sepekan pengumpulan KTP oleh Teman Ahok jelas bakal menyalip suara partai Golkar," klaim Amalia.

Di sisi lain, dia tak menampik semakin banyak gangguan yang datang kepada Teman Ahok.

"Alhamdulillah belum ada gangguan yang sifatnya membahayakan. Paling sering sih gangguan di sosial media, mulai dari fitnah sampai grup Facebook dibajak," kata Amalia. 

Sebelumnya perolehan KTP Teman Ahok telah menyalip perolehan suara Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com