Opsi pertama, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan membeli kembali megaproyek berupa pembangunan enam ruas tol dalam kota tersebut.
Menurut Basuki, opsi tersebut diambil jika PT JTD membebaskan lahan serta membangun megaproyek senilai Rp 42 triliun. "Pemerintah akan balik membeli jika proyek dinilai tidak menguntungkan," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (2/11/2015). [Baca: Pembangunan Enam Ruas Tol Terkendala Pembebasan Lahan]
Kebijakan ini berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur.
Perpres ini menyebukan bahwa Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah dapat bekerjasama dengan Badan Usaha (BUMN, BUMD, swasta, badan hukum asing, atau koperasi) dalam penyediaan infrastruktur.
Kemudian opsi kedua, Pemrov DKI akan mengambil alih pembangunan ruas jalan tol tersebut. Nantinya, enam ruas jalan tol ini akan dipasangi elektronic road pricing (ERP).
"Jadi nanti enggak usah ada jalan tol di dalam kota. Semua kami pasang ERP, semua pemasukan akan masuk kas daerah," sambung Basuki.
Mantan Bupati Belitung Timur itu memberi waktu satu pekan kepada PT JTD untuk mengambil keputusan. Sebab, pembangunan ruas tol tahap pertama, yakni Semanan-Sunter dan Sunter-Pulogebang harus segera dimulai. "Ini untuk mengejar Asian Games," kata dia. [Baca: Pembangunan Ruas Tol Sunter-Semanan Dimulai 2016]
Ada perbedaan persepsi PT JTD dengan Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dalam membebaskan lahan enam ruas tol dalam kota.
PT JTD menyatakan, pembebasan lahan dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Sementara itu, Kementerian PU-Pera menyatakan bahwa PT JTD lah yang berkewajiban membebaskan lahan.
Adapun proyek enam ruas tol dalam kota sepanjang 69,77 km ini dibagi dalam empat tahap. Tahap pertama ialah ruas Semanan-Sunter sepanjang 20,23 kilometer dengan nilai investasi Rp 9,76 triliun dan Koridor Sunter-Pulogebang sepanjang 9,44 kilometer senilai Rp 7,37 triliun.
Tahap kedua ialah Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 12,65 kilometer dengan nilai investasi Rp 5,96 triliun dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,60 kilometer senilai Rp 6,95 triliun.
Tahap ketiga ialah Koridor Ulujami-Tanah Abang dengan panjang 8,70 kilometer dengan nilai investasi Rp 4,25 triliun. Terakhir, Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,15 kilometer dengan investasi Rp 5,71 triliun. Total panjang ruas enam tol dalam kota ialah 69,77 kilometer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.