Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluhan Penumpang Go-Jek yang Kena "Sweeping"

Kompas.com - 03/11/2015, 11:01 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Isu mogok dan demo pengemudi Go-Jek beredar sejak Senin (2/11/2015) sore.

Sejumlah pelanggan Go-Jek mengaku sempat terganggu saat menggunakan jasa Go-Jek akibat adanya isu tersebut.

Salah satu pengguna Go-Jek, Dina (30), menceritakan pengalamannya yang terganggu saat menggunakan jasa Go-Jek pada Senin (2/11/2015) sore kemarin.

Dina yang menumpang ojek berbasis aplikasi itu dari Jatinegara menuju Palmerah nyaris diturunkan di jalan.

Saat Go-Jek yang ditumpanginya melintasi pelintasan kereta menuju Pasar Palmerah, di sebuah pos ojek, mendadak muncul para pengemudi yang melakukan sweeping.

Pengemudi Go-Jek yang ditumpangi Dina pun dicegat dan diminta melakukan "aksi solidaritas" dengan menurunkan penumpang, tidak melanjutkan perjalanan.

"Pas dicegat abang Go-Jek, saya diminta ikut aksi solidaritas. Jadi, katanya masalah penurunan tarif. Saya terus tanya, saya gimana? Enggak bisa dong saya enggak mau turun. Saya bilang kalau enggak antar saya ke tempat tujuan, saya enggak mau bayar," kata Dina saat bercerita kepada Kompas.com, Selasa (3/11/2015).

Akhirnya, pengemudi Go-Jek yang melakukan sweeping di Palmerah mengizinkan Go-Jek yang ditumpanginya lewat dan mengantar Dina ke tempat tujuan.

Dina mengaku tidak takut dalam kondisi seperti itu. Hanya, dia menyesalkan mendapat perlakuan demikian.

"Sebagai pengguna, saya merasa terganggu," ujar Dina.

Dia berharap, hari ini operasi Go-Jek dapat berlangsung normal. Sebab, ia mengaku sudah mendengar berita mengenai adanya isu demo.

"Saya memang pengguna Go-Jek, dan sore ini saya berencana pakai Go-Jek. Tapi, kalau hari ini enggak ada, ya masih bisa pakai ojek aplikasi lain," ujar Dina.

Kejadian yang sama juga dialami Anggi (25), pekerja kantor di Tendean, Jakarta Selatan. Kemarin, Anggi tak dapat mengorder Go-Jek.

"Kemarin susah dapat Go-Jek, padahal sudah pesan di aplikasinya," ujar Anggi.

Sebelumnya, isu demo dan mogok driver Go-Jek mencuat kemarin. Hal ini disinyalir berkaitan dengan masalah penurunan tarif. Beberapa driver Go-Jek juga melakukan sweeping di Palmerah.

Namun, hingga pukul 10.00 WIB, tanda-tanda adanya demo belum terlihat.

Di kantor Go-Jek di Jalan Kemang Timur, juga tidak terlihat ada demo. Hanya terlihat beberapa pengemudi yang sedang mengurus administrasi dan masalah ponsel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com