Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum The Jakmania Janjikan Klinik Hukum agar Kasus Febrianto Tak Terulang

Kompas.com - 19/11/2015, 19:01 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi menangguhkan penahanan Sekjen The Jakmania Febrianto, Kamis (19/11/2015).

Ketua Umum The Jakmania Richard Ahmad langsung angkat bicara soal penangguhan tersebut. (Baca: Sekjen Jakmania Dilepaskan atas Pengajuan dari Manajer Persib)

"Kita tidak mungkiri bahwa yang terjadi hari ini dari internal pengurus dalam kategori bahwa ada kata-kata yang menyinggung," kata Richard di Mapolda Metro Jaya, Kamis.

Kendati demikian, proses hukum harus tetap dilakukan. Untuk internal, Richard mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh hingga ke bawah.

"Hal ini sebenarnya sudah pernah kami sampaikan ke pihak kepolisian bahwa ada hal-hal yang harus, dalam artinya perhatian khusus, supaya tidak terjadi lagi," kata Richard.

Kendati demikian, Richard berterima kasih kepada Ketua Steering Committee Piala Presiden Maruarar Sirait dan Manajer Persib Bandung Haji Umuh yang meminta penangguhan penahanan Febrianto. (Baca: Ini Alasan Manajer Persib Minta Sekjen The Jakmania Tidak Ditahan)

"Saya sebelum komunikasi dengan Bang Ara (Maruarar Sirait) komunikasi juga dengan Pak Gubernur dua minggu lalu melalui staf khususnya, tokoh-tokoh masyarakat di Jakarta. Terus saya bilang, 'Bang izin ingin menyampaikan bahwa terkait Piala Presiden, ada perosalan kecil yang mengganggu pikiran saya. Dia tanya 'Apa?', saya bilang ya sekjen saya masih di dalam (tahanan)," kata Richard.

Ke depannya, Richard akan memberikan klinik hukum bagi massa The Jakmania untuk menghindari terjadinya aksi yang tak diinginkan. (Baca: Dilepas dari Tahanan, Sekjen The Jakmania Minta Maaf kepada Ahok dan "Bobotoh")

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com