Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sita Barang Impor Ilegal Senilai Rp 4,2 Miliar

Kompas.com - 23/11/2015, 20:16 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Pelabuhan Tanjung Priok mengungkap penyelundupan ratusan ribu barang ilegal dari kapal penumpang KM UMSINI di Pelabuhan Tanjung Priok.

Ratusan ribu barang ilegal yang diamankan pada 7 November lalu itu bernilai kurang lebih Rp 4,2 miliar.

"Barang asal impor diselundupkan melalui jalur interseluler yang dimuat KM UMSINI asal Pelabuhan Kijang," kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok Ajun Komisaris Besar Hengki Haryadi, Jakarta Utara, Senin (23/11/2015).

Penyelundupan barang ilegal tersebut dipantau sejak barang diberangkatkan dari Pelabuhan Kijang, Tanjung Pinang. (Baca juga: Ilegal, Rokok, Ponsel sampai "Sex Toys" Dimusnahkan)

Saat tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, polisi langsung menggeledah barang yang dimuat dalam lima truk tersebut.

Polisi lalu menyita dan melakukan pemeriksaan bersama dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Pusat dan Tanjung Priok.

"Hasilnya, barang tersebut terbukti merupakan barang impor yang belum terpenuhi formalitas kewajiban keapabeannya," tambah Hengki.

Ratusan ribu barang impor ilegal tersebut diduga masuk melalui pelabuhan tikus di sepanjang pesisir timur Sumatera. (Baca juga: Cegah Barang Ilegal, "Smartphone" Akan Diberi Nomor Pokok Industri)

Barang-barang bukti yang diamankan berupa alas kaki, charger, baterai, spare parts, alat kesehatan, kosmetik, mesin, drone dan lainnya.

Hengki melanjutkan, belum ada tersangka terkait kasus ini. Kelima sopir truk juga masih diperiksa sebagai saksi.

Para sopir truk ini, kata Hengki, mengaku hanya disewa untuk mengantarkan barang tersebut.

Jika pelaku tertangkap, maka polisi akan mengenakan Pasal 102 dan Pasal 103 Undang-Undang No 17 tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI No. 10 tahun 1995 tentang Keapabean.

Pelaku diancam hukuman paling lama delapan tahun dengan denda Rp 5 miliar. (Baca juga: Penyelundupan Tidak Hanya di Pelabuhan Ilegal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com