Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Akui SKPD DKI Bermasalah dalam Kasus RS Sumber Waras

Kompas.com - 24/11/2015, 08:32 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama sembilan jam membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama "membuka mata".

Basuki selama ini kerap kesal dengan BPK yang menemukan indikasi kerugian daerah akibat pembelian 3,6 hektar Rumah Sakit (RS) Sumber Waras pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2014.

Melalui pemeriksaan itu, Basuki mengakui administrasi keuangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sangat buruk. 

"SKPD (satuan kerja perangkat daerah) kami sistem administrasi penganggarannya ternyata bermasalah," kata Basuki di Balai Kota, Senin (23/11/2015) malam.

Selain BPK, lanjut dia, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) juga sebelumnya telah menyebut sistem administrasi penganggaran Pemprov DKI sangat buruk.

Karena itu, Basuki meyakini BPK bahwa sistem penganggaran DKI mulai membaik pada tahun anggaran 2016. Perencanaan melalui sistem e-planning hingga e-budgeting.

"Tadi (auditor) BPK juga nanya proses e-budgeting kami bagaimana, sampai masih bisa bolong (lolos). Makanya, saya terima kasih sudah diajarkan dan dari kasus RS Sumber Waras juga saya jadi mengerti," kata Basuki. 

Sebelumnya, BPK telah memanggil mantan Kepala Dinas Kesehatan Dien Emmawati, mantan Sekretaris Daerah Wiriyatmoko, Sekretaris Daerah Saefullah, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Heru Budi Hartono, mantan Kepala Bappeda DKI Andi Baso Mappapoleonro, dan lain-lain.

Kisruh pembelian lahan seluas 3,6 hektar RS Sumber Waras ini menjadi salah satu temuan dalam laporan hasil pemeriksaan (LHP) BPK tahun anggaran 2014.

Proyek pembelian lahan RS Sumber Waras terindikasi menimbulkan kerugian daerah senilai Rp 191.334.550.000. Nilai itu didapat dari selisih Rp 755.689.550.000 dikurang Rp 564.355.000.000.

Basuki menyepakati pembelian lahan itu saat menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI. Rencananya, pembelian lahan RS Sumber Waras digunakan untuk pembangunan RS khusus jantung dan kanker.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com