Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penampakan Tebing Longsor yang Ganggu Rel Kereta di Bojonggede

Kompas.com - 25/11/2015, 12:46 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Longsor yang terjadi di jalur kereta antara Bojonggede dan Citayam, Selasa (24/11/2015), membuat jalur dari arah Jakarta menuju Bogor sempat lumpuh selama beberapa jam.

Longsor diperkirakan terjadi karena kondisi tanah yang labil akibat hujan deras kemarin.

Pantauan Kompas.com, titik longsor yang terjadi tepat berada di RT 08 RW 05 Desa Pabuaran, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Longsor terjadi pada rel yang berdampingan dengan tebing tanah merah yang tertutup pepohonan.

Kondisi tebing memang masih alami tanpa turap atau tembok buatan. Di bagian atas tebing terdapat jalan kecil dan perumahan warga.

Tinggi tebing yang longsor ini diperkirakan sekitar 6-7 meter. Sedangkan lebar longsor sekitar 4-5 meter.

Radmin (57) warga RT 08 RW 05 ini memperkirakan, longsor terjadi akibat tanah yang mendadak mendapat perubahan kondisi akibat cuaca yang berubah.

"Sebelumnya, biar hujan deras kayak apa juga enggak pernah longsor kayak gini. Mungkin karena lama kemarau panjang, terus hujan kemarin akhirnya longsor," kata Radmin kepada Kompas.com di lokasi kejadian, Rabu (25/11/2015).

Menurut dia, kejadian longsor terjadi pada Selasa sore sekitar pukul 17.00. Saat hujan lebat di kawasan tersebut, mendadak tanah dari tebing amblas dan menutup rel dari Stasiun Citayam ke arah Bojonggede.

Ia mengatakan, tanah menutup seluruh rel sehingga kereta tidak dapat melintas.

"Nutupin relnya full, cuma tinggi tanah yang menutup enggak ketahuan. Nah,mungkin ketahuannya pas ada pohon tumbang di Citayam."

"Kemudian petugas PJKA datang ke sini. Langsung ditangani cepat kok. Banyak pekerja PJKA datang membersihkan longsornya dan sekitar setengah tujuh malam itu akhirnya kereta mulai dapat melintas lagi," ujar Radmin.

Ia mengatakan, tebing di sekitar lokasi itu memang rawan longsor karena belum diturap. Berbeda dengan tebing di lokasi pengembangan rumah yang masih sejajar dengan lokasi longsor dan berjarak hanya beberapa meter.

"Lihat yang punya developer sana, beda kan. Di sana pakai karung ditahan tebingnya. Kalau di sini enggak," ujar Radmin.

Pada Rabu ini, sekitar pukul 11.00 lalu lintas kereta tampak berjalan normal di lokasi tersebut. KRL yang melintas terlihat berjalan cepat tanpa mengurangi kecepatan.

Tidak terlihat lagi ada petugas PJKA yang melakukan pengerjaan perbaikan di lokasi longsor. Hanya terlihat pekerja proyek pagar rel namun berbeda lokasi.

Sementara itu, tampak dua orang mengenakan baju pegawai Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan yang memantau lokasi.

Sayangnya, keduanya tak bersedia menyebutkan identitas dan jabatan jelas. Namun, salah satunya menjelaskan bahwa longsor kemarin tak sampai merusak konstruksi rel.

"Di bawah rel enggak ada masalah, enggak ada retakan atau geseran. Hanya tanah longsor yang turun dan menutupi rel. Jadi konstruksi relnya enggak ada masalah," ujar pegawai tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com