Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Antisipasi PT KCJ Hadapi Musim Hujan yang Rawan Longsor dan Pohon Tumbang

Kompas.com - 24/11/2015, 21:48 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Operasional PT Kereta Commuter Jabodetabek (KCJ) Subakir menyampaikan, penumpang tidak perlu panik jika terjadi insiden yang mengakibatkan perjalanan kereta terhambat seperti pohon tumbang dan longsor di antara Stasiun Bojonggede dan Stasiun Citayam, Selasa (24/11/2015) sore tadi.

"Kami sudah siapkan posko untuk manajemen masinis. Andai kata cuaca tidak bersahabat dan kereta tidak memungkinkan untuk lewat, akan dibalikkanankan ke tempat yang tidak berbahaya," kata Subakir saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/11/2015) malam.

Jika dalam perjalanan kereta lintas Jakarta Kota-Bogor ada cuaca buruk di sekitar Depok hingga Bogor, maka perjalanan akan diputus hingga sampai stasiun yang aman untuk dilewati saja. (Baca: Rel "Commuter Line" Citayam-Bojonggede Sudah Bisa Dilalui)

Misalkan jalur yang aman dilalui hanya sampai Stasiun Manggarai, maka masinis akan mengatur lintas Jakarta Kota-Bogor sementara hanya dari Stasiun Jakarta Kota sampai Stasiun Manggarai.

Subakir juga menegaskan, bahwa PT KCJ tidak akan memaksakan kereta melewati jalur yang berbahaya.

Jika masih belum bisa dilintasi, kereta akan ditahan di tempat yang aman saja.

Terhadap kondisi musim hujan yang diperkirakan berlangsung sampai bulan Februari 2016, Subakir mengaku telah memperkuat dinding-dinding maupun gundukan tanah yang berada di sekeliling rel di semua lintasan.

Penguatan akan terus dilakukan untuk mencegah longsor hingga menutup rel kereta. (Baca: PT KCJ: Jalur antara Bojonggede-Citayam Sudah Aman Dilintasi )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Megapolitan
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

Megapolitan
Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Megapolitan
Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Megapolitan
Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit Ternyata Anak Kandung Korban

Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit Ternyata Anak Kandung Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com