"Saya makan, saya enggak mati sampai sekarang, dan alhamdulillah saya sehat," kata SM di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (4/12/2015).
SM mengaku, pabrik tahunya memakai formalin sejak tahun 2011. Formalin digunakan karena dianggap murah dan menguntungkan.
"Jualan tahu itu tidak bisa langsung, enggak bisa sehari dua hari selesai," kata SM.
Menanggapi pengakuan SM, Kasubdit Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Agung Marlianto berpesan agar masyarakat lebih waspada.
"Sekali lagi, kami imbau kepada masyarakat agar lebih waspada. Agar lebih waspada dalam memilih tahu di pasar-pasar tradisional, agar lebih selektif," kata Agung.
Sebelumnya, pabrik tahu berformalin di Jatimurni, Pondok Melati, Bekasi, digerebek tim dari Subdit Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Rabu (2/12/2015). Adapun pabrik tahu milik SM (30) beroperasi sejak tahun 2011.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.