Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Memang Ya, Jalanan Baru 'Dibenerin' Pas Ada Pilkada"

Kompas.com - 04/12/2015, 15:48 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Beberapa pengojek berbasis aplikasi online cukup banyak beredar di wilayah Tangerang Selatan.

Beberapa dari mereka yang juga tinggal wilayah tersebut angkat bicara tentang ajang pemilihan yang akan digelar beberapa hari lagi, yaitu pilkada untuk Tangerang Selatan, dengan diikuti tiga pasang calon wali dan wakil wali kota.

Luthfi (48), pengojek online asal Pamulang, mengaku bingung dengan kondisi di Jalan Prabu Siliwangi yang membentang dari kawasan Setu hingga Universitas Pamulang.

Sejak dia mendengar ada pilkada, tiba-tiba jalan tersebut langsung diperbaiki dengan cepat, tetapi tidak sampai rampung.

"Tiap saya habis narik (penumpang), pasti lewat jalan itu, enggak bagus banget jalannya. Baru-baru ini tiba-tiba dikerjain kayak dikebut. Memang ya, pas ada pilkada, jalan baru dibener-benerin," kata Luthfi kepada Kompas.com, Jumat (4/12/2015).

Kompas.com pernah beberapa kali melewati jalan tersebut dan memang kondisinya masih berantakan. Di beberapa ruas jalan, sistem buka-tutup harus diterapkan agar kendaraan dari kedua arah bisa melaju.

Material perbaikan jalan, seperti pasir, kerikil, dan semen, juga masih berserakan di beberapa tempat. Di sepanjang jalan itu juga banyak lubang yang belum diperbaiki.

Pengojek online lainnya yang adalah warga Ciputat, Anas (50), mengaku tidak mau memilih wali kota dan wakil wali kota Tangerang Selatan yang kembali mencalonkan diri, Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie.

Meski masing-masing punya pendapat tersebut, baik Luthfi maupun Anas menyatakan tetap akan mencoblos pada tanggal 9 Desember 2015 nanti. Masing-masing pun menyebutkan sudah punya calon wali kota pilihan, yang tetap mereka rahasiakan hingga tanggal pencoblosan nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com