JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan akan tetap melanjutkan program penggusuran warga bantaran kali, untuk kemudian memindahkannya ke rumah susun.
Ia juga menegaskan penggusuran dan pemindahan tidak akan disertai dengan pemberian uang kerahiman.
Menurut Ahok, keputusannya itu sempat membuatnya berdebat dengan tim suksesnya. Karena tim suksesnya itu menilai kebijakannya itu sangat tidak populer dan berpotensi mengurangi jumlah suaranya.
"Timses saya sempat nanya, nanti yang mau milih kamu siapa. Saya jawab saya cuma ingin tahu yang mau milih saya siapa," kata dia saat menjadi pembicara dalam diskusi panel Kompas "Jakarta Kota Sungai", di Gedung Kompas Gramedia, Selasa (19/1/2016).
Ahok menyatakan dirinya sudah berjanji ingin membenahi Jakarta. Karena itu, ia menegaskan akan menyelesaikan tugasnya itu, walaupun ia harus menerima konsekuensi tidak terpilih kembali.
"Saya bukan politisi tulen yang miring. Kalau kita bicara sebagai seorang profesional, atau bahasa kerennya negarawan, tidak bisa. Sekalipun akibatnya pemilih saya berkurang," ujar Ahok.
Selain itu, Ahok mengatakan, dirinya tidak mau mengumbar janji-janji palsu kepada para calon pemilihnya. (Baca: Tidak Ada Ganti Rugi untuk Warga Bukit Duri yang Direlokasi)
"Daripada kita terpilih tapi sakit kepala. Janji tidak mau gusur tapi akhirnya gusur. Dimaki orang. Jadi lebih baik saya jujur dari awal," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.