Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Kembali Ekspos Kasus Mirna di Kejati DKI

Kompas.com - 29/01/2016, 14:46 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Polisi Krishna Murti kembali menyambangi Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta pada Jumat (29/1/2016).

Kedatangannya ini terkait dengan pengungkapan kasus kematian Wayan Mirna Salihin (27) seusai minum es kopi Vietnam di Kafe Olivier, Grand Indonesia pada Rabu (6/1/2016). (Baca: Polda Metro Kembali Paparkan Alat Bukti Kasus Mirna ke Kejati DKI)

Krishna tiba di Gedung Kejati kurang lebih pukul 14.00 WIB dengan memakai kemeja putih dan jaket "Turn Back Crime".

"Saya mau bertemu aspidum, ini konsultasi sekaligus ekspos," ujar Krishna di Kejati DKI Jakarta, Jumat.

Krishna menuturkan, dalam kunjungannya kali ini, ia akan memaparkan beberapa alat bukti yang sudah dilengkapi. Namun, ia belum mengirimkan berkas ke pihak Kejati DKI Jakarta.

Terkait penetapan tersangka dalam kasus kematian Mirna, ia mengaku bisa memutuskannya karena harus berkonsultasi dengan Kejati DKI Jakarta lebih dulu.

Setelah menjawab beberapa pertanyaan wartawan secara singkat, Krishna pun menuju ke ruangan pertemuan.

Sebelumnya, Krishna menyampaikan bahwa keterangan ahli yang dimiliki kepolisian saat ini sudah cukup. (Baca: Punya Lima Keterangan Ahli, Polda Siap Bawa Kasus Mirna ke Kejati)
 
Keterangan ahli yang dikumpulkan polisi bersal dari pihak kedokteran forensik (dokfor), laboratorium forensik (labfor), dan tiga psikolog.

"Itu minimal, kami masih akan terus lakukan pemeriksaan yang lain," kata dia.

Kompas TV Hani dan Jessica Masih Saksi Kuat Kopi Mirna
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com