Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Mirna Kerahkan Pegawainya Investigasi Kasus Kematian Putrinya

Kompas.com - 09/02/2016, 05:20 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Dermawan Salihin, ayah Wayan Mirna Salihin, mengaku telah mengerahkan pegawainya untuk menginvestigasi kasus kematian putrinya.

Mirna tewas setelah minum kopi yang diduga bercampur sianida. Dalam kasus ini, polisi menetapkan teman Mirna, yakni Jessica Kumala Wongso, sebagai tersangka. (Baca juga: Ini Perbedaan Rekonstruksi Versi Jessica dan Polisi).

“Ya saya kan investigasi lewat orang saya. Kan ada bagian crisis management saya yang jalan. Di rumahnya, hilang celananya (Jessica) sama polisi juga saya suruh cariin, sampai ke sampah-sampah, ke mana-mana, belum dapat sampai sekarang,” ujar Dermawan dalam wawancara dengan Aiman di Kompas TV, Senin (8/1/2016).

Dermawan bahkan mengaku memperoleh informasi dari The Australian Federal Police (AFP) atau Kepolisian Australia mengenai indikasi pidana lain yang dinilainya mampu menguatkan bukti dalam kasus kematian Mirna.

Namun, ia enggan mengungkapkan terlebih dulu detail informasi yang diperolehnya tersebut.

Dermawan akan membuka informasi ini di persidangan nanti. (Baca: Ini Foto-foto Jessica Saat Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Mirna).

Kendati demikian, ia juga mengaku siap menyerahkan informasi yang dikumpulkannya tersebut kepada polisi jika diperlukan.

“Ada beberapa hal yang sudah saya kantongi. Polisi kan dari segi hukum pidananya ya, saya dari kenyataan di lapangan, fakta yang ditemui,” ujar Dermawan.

Dermawan juga mengaku tidak khawatir akan kemungkinan digugat pihak Jessica karena banyak mengungkapkan informasi terkait dugaan keterlibatan Jessica dalam kasus kematian putrinya.

Ia mengaku yakin bahwa Jessica adalah pembunuh putrinya. Sebab, menurut dia, fakta di lapangan mengarah kepada Jessica.

Gadis itulah yang memesankan es kopi Vietnam untuk Mirna. “Memang dia yang kasih kopi dan anak saya mati. Apa ada orang lain?” sambung Dermawan.

Ia pun yakin dalam persidangan nanti, majelis hakim akan memutuskan vonis yang terbaik untuk Jessica. (Baca:  Rekonstruksi di Kafe Olivier, Jessica Yakin dengan Kronologis Versinya).

Jika vonis tidak memuaskan, maka Dermawan siap untuk melakukan upaya hukum selanjutnya, hingga membawa perkara ini ke tingkat kasasi.

Kompas TV Jessica Tolak 65 Adegan Rekonstruksi Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com