Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah yang Tersasar Dekat Mapolsek Kebayoran Baru Belum Tentu Korban Penculikan

Kompas.com - 09/02/2016, 18:06 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian tidak menemukan adanya tanda penganiayaan pada tubuh bocah lelaki bernama Asep (4).

"Sudah kami cek kesehatannya ke puskesmas juga tidak ada luka atau lecet di tubuhnya," kata Kapolsek Metro Kebayoran Baru AKBP Ary Purwanto kepada wartawan di Jakarta, Selasa (9/2/2016).

Ary pun mengatakan bahwa pihaknya belum dapat memastikan adanya dugaan bahwa Asep adalah korban dari penculikan.

"Kami belum mengarah ke situ. Ada juga kabar bahwa sopir angkot mengantar Asep ke polsek, tapi info itu masih simpang siur. Kami masih perlu memastikan kebenarannya," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, bocah lelaki bernama Asep (4) ditemukan tersasar di mushala dekat Polsek Metro Kebayoran Baru sekitar pukul 20.00 WIB pada Kamis (4/2/2016) lalu.

"Anak tersebut ditemukan oleh salah satu anggota kami di mushala sebelah polsek waktu mau shalat," kata Kapolsek Metro Kebayoran Baru AKBP Ary Purwanto kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

Ary mengatakan, anggotanya itu semula tidak mencurigai bahwa anak tersebut tersasar. Namun, setelah ditunggu agak lama, ternyata tidak ada anggota keluarganya yang datang dan menghampiri Asep. (Baca: Bocah 4 Tahun Ditemukan di Mushala Dekat Mapolsek Kebayoran Baru)

Kepolisian mengaku agak kesulitan lantaran Asep tidak memberi tahu nama orangtua dan alamatnya. Ia hanya memberi tahu namanya.

"Logat bicaranya kemungkinan Asep berasal dari Jawa Barat. Kalau keterangan anggota, logatnya mirip orang Indramayu atau Cirebon," ungkap Ary. (Baca: Bocah Tersasar di Dekat Mushala Mapolsek Kebayoran Baru Ditemukan Tertidur)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com