Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ongen Sangaji yang Dulu Berseteru Kini Dukung Ahok

Kompas.com - 18/03/2016, 06:43 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Geliat politik pada Pilkada DKI tak bisa ditebak. Dalam waktu singkat, siapa pun bisa berubah dukungan.

Misalnya, Muhammad "Ongen" Sangaji. Ketua DPD Partai Hanura DKI tersebut dulu berada di garis depan yang berhadapan dengan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) soal APBD 2015.

Menjabat sebagai anggota DPRD DKI membuat Ongen kritis terhadap kebijakan Ahok. Ia kemudian di-dapuk menjadi Ketua Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRD DKI Jakarta terkait dokumen RAPBD DKI 2015 yang dikirim Pemprov DKI ke Kementerian Dalam Negeri tanpa menyertakan usulan DPRD DKI.

Mereka ingin membuktikan pelanggaran kebijakan yang dilakukan Ahok untuk kemudian menjatuhkannya. Namun, fraksi-fraksi di DPRD DKI Jakarta tidak menemui kesepakatan terkait apakah mereka harus menggunakan hak menyatakan pendapat terhadap soal itu.

Kini, gelagat partai Ongen, Hanura, mengarahkan dukungan kepada Ahok dari jalur independen pada Pilkada DKI. Ketua DPP Hanura Miryam S Haryani juga telah memberi sinyal kuat bahwa partainya akan mendukung pencalonan Ahok lewat jalur independen. Haryani mengungkapkan hingga saat ini arah dukungan partainya terhadap Ahok.

"Dalam satu dua hari ini (akan diumumkan). Arahnya pasti mendukung (Ahok)," kata Miryam S Haryani, Kamis (17/3/2016).

Sebagai bagian dari partai "besutan" Wiranto itu, Ongen mengaku harus patuh apa pun keputusan partainya dalam Pilkada DKI nanti, apalagi posisinya sebagai pimpinan di Hanura DKI.

"Pak Wiranto sebagai pimpinan partai dan orang tua dari pengurus partai, kita harus patuh. Jangan ngelawan orangtua. Nanti kualat," kata Ongen. (Baca: Mengapa Ongen Sangaji Sekarang Dukung Ahok?)

Teman Ahok

Meski dulu berseteru, Ongen tak mau hal tersebut dikaitkan dengan saat ini. Sebab, menurut Ongen, dua hal tersebut merupakan dalam keadaan berbeda. Ongen meminta agar kewenangannya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta dan Ketua DPD Hanura DKI Jakarta mesti dapat dipisahkan.

"Saya sebagai anggota Dewan tentu memiliki pemimpin, yakni Ketua DPRD, sementara saya sebagai ketua partai, pimpinan saya Ketua Umum (Hanura) Pak Wiranto," kata Ongen.

Mantan petinju ini juga menyebut dirinya berhubungan dengan baik dengan Ahok sehingga ia berharap bisa secara profesional dalam menyikapi dua posisi tersebut.

"Saya teman Ahok," kata Ongen.

Sementara itu, Ahok juga mengakui bahwa Ongen bertindak secara profesional. Secara pribadi, saat menjabat sebagai Ketua Pansus Hak Angket, Ongen pernah berbicara langsung kepada Ahok bahwa dirinya bekerja secara profesional.

"Kalau (Ongen) ditunjuk jadi Ketua (Tim Angket), ya dia akan sampaikan apa adanya. (Hubungan) saya sama Ongen baik dari dulu," kata Ahok.

Meski belum secara resmi mendeklarasikan diri mendukung Ahok, gelagat Hanura kini sudah terbaca. Keputusan akan dibuat dalam beberapa hari ke depan setelah Ongen rapat dengan temannya di Hanura DKI yang memiliki 10 kursi di DPRD DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com