Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Pengemudi Go-Jek di Tengah Aktivitas Markas Teman Ahok

Kompas.com - 18/03/2016, 14:15 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aktivitas di markas Teman Ahok di Graha Pejaten, Jakarta, tak lepas dari peran pengemudi ojek berbasis aplikasi, Go-Jek.

Para relawan di markas ini terbiasa menggunakan jasa Go-Jek untuk mengirimkan kaus-kaus dan formulir ke booth Teman Ahok di sejumlah mal.

Tidak hanya itu, Go-Jek juga mengantarkan berbagai barang yang dikirim untuk Teman Ahok di markas mereka di Pejaten.

Tampak pengemudi Go-Jek keluar-masuk markas Teman Ahok. (Baca: Formulir Teman Ahok Disimpan di "Safe House")

Mereka yang mulanya hanya ingin mengantar atau mengirimkan barang tampak penasaran dengan kegiatan di markas kelompok relawan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama itu.

Tidak jarang mereka bertanya kepada satpam penjaga mengenai aktivitas di markas Teman Ahok.

"Ah saya mau minta formulir jugalah buat saya sama keluarga saya," ujar salah satu pengemudi Go-Jek, Suhartono, di markas Teman Ahok, Graha Pejaten, Jalan Pejaten Raya, Jumat (18/3/2016).

Ketika itu, Suhartono tengah mengirimkan barang ke markas Teman Ahok. Dia pun pulang dengan membawa lima formulir kosong yang akan dia isi bersama istri dan saudaranya.

Pengemudi Go-Jek lain kemudian datang untuk mengambil barang yang akan diantarkan ke daerah Pluit.

Barang tersebut adalah satu karung besar baju Teman Ahok yang akan dijual di Pluit Village.

Karena ukuran paket yang besar, pengemudi Go-Jek itu harus sabar menunggu paket selesai dikemas. Dia pun menunggu sambil melihat-lihat markas Teman Ahok.

Akhirnya, pengemudi Go-Jek tersebut malah mengisi formulir juga. "Wah, paketnya enggak ada yang lebih kecil lagi?" kata si pengemudi Go-Jek berseloroh ketika melihat ukuran paket yang akan dibawanya.

Tiba-tiba, pengemudi Go-Jek itu meneriakkan nama Ahok, "Hidup Ahok!" ujar dia sambil mengepalkan tangan sebelum berangkat ke Pluit.

Bila dihitung, ada lebih dari 10 pengemudi Go-Jek yang datang silih berganti ke markas Teman Ahok hingga siang ini. (Baca: Di Markas Teman Ahok, Bantuan Printer hingga Mi Ayam Terus Berdatangan)

Sebagian besar dari mereka setidaknya pulang setelah mengisi satu formulir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com