Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindiran Adhyaksa dan Jawaban "Teman Ahok" soal Kaus "KTP Gue Untuk Ahok"

Kompas.com - 28/03/2016, 06:44 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam car free day, Minggu (28/3/2016), bakal calon gubernur DKI Jakarta Adhyaksa Dault menyapa warga Jakarta.

Dalam kunjungannya ke car free day (CFD) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia itu, ada peristiwa menarik yang terjadi.

Dikutip dari wartakota.tribunnews.com, Adhyaksa menyinggung seorang warga yang mengenakan baju bertuliskan "KTP Gue Untuk Ahok".

(Baca juga: "Adhyaksa Agak 'Nyambung', Sandiaga Agak Susah 'Nyambung', Yusril 'Nyambungnya' Jelas").

Warga tersebut ingin berfoto bersama Adhyaksa. "Nih lihat, ada yang pakai baju 'Teman Ahok'. Nanti malah jadi bahan (bully) kalau saya dukung Ahok, mentang-mentang foto bareng," ujar Adhyaksa, Minggu (27/3/2016).

Adapun baju bertuliskan "KTP Gue Untuk Ahok" itu merupakan salah satu produk merchandise yang dijual kelompok relawan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Teman Ahok.

Adhyaksa menyampaikan penilaiannya mengenai kaus itu tidak secara langsung kepada warga, tetapi kepada wartawan yang hadir meliputnya.

Menurut Adhyaksa, penggunaan kaus semacam itu dalam CFD merupakan salah satu bentuk kampanye.

(Baca juga: Adhyaksa Pertanyakan Pengakuan Anton Medan soal Uang Rp 700 Juta untuk Ahok).

Padahal, kata dia, CFD merupakan wilayah yang tidak boleh dimasuki propaganda politik.

"Di mal dia sudah banyak, masa di CFD juga diembat? Tulis ya, kasih tahu sama Ahok yang fair dong," ujar Adhyaksa.

Menanggapi hal ini, penggagas Teman Ahok, Singgih Widyastono, mengatakan bahwa warga yang dibicarakan Adhyaksa hanyalah warga biasa yang secara kebetulan membeli baju dari Teman Ahok.

Hal itu tidak otomatis menjadikan warga tersebut relawan Teman Ahok yang melakukan kampanye.

"Kalau orang beli merchandise kita terus dia pakai, kan enggak bisa dilarang. Kan tidak ada aturan mereka harus pakai baju itu jam berapa dan hari apa, ya kan," ujar Singgih.

Ia juga bingung jika hal tersebut disebut berkampanye. Menurut dia, penggunaan kaus saat CFD tersebut merupakan keinginan dari warga itu sendiri.

Lagi pula, lanjut dia, tidak ada kegiatan pengumpulan KTP oleh Teman Ahok pada CFD saat itu.

"Saya bilang, Pak Adhyaksa kenapa harus takut? Kan ini cuma gerakan masyarakat saja. Ini malah jadi bahan tertawaan kita sih kenapa Pak Adhyaksa sampai harus ngomong kayak gitu," ujar Singgih.

(Baca juga: "Ahmad Dhani Bilang ke Saya, 'Gimana Nih, Ahok di TV Terus'")

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com