Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Konsep Penataan Wisata Bahari di Kawasan Luar Batang

Kompas.com - 02/04/2016, 09:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Penataan kawasan Wisata Bahari, Jakarta Utara, segera dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Konsep untuk menampilkan destinasi wisata di lokasi tersebut sudah dibuat.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta Catur Laswanto mengatakan, penataan akan dilakukan secara bertahap.

Pertama akan dilakukan relokasi warga ke rusun dan membongkar bangunan-bangunan liar. Sebab, saat ini akses masuk ke beberapa obyek wisata di kawasan tersebut tertutup oleh permukiman liar.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Suasana permukiman warga di Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (31/3/2016). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memulai penertiban rumah warga pada 9 April mendatang.

Setelah dilakukan pembongkaran bangunan, akan dipasang sheet pile untuk menahan banjir rob, mengingat daratan yang ada berada di bawah muka laut.

"Aspek pertama penataan bangunan liar supaya daerah itu tidak kumuh. Kemudian penurapan sungai untuk menahan banjir rob. Kalau ada penataan, otomatis daerah itu menjadi terbuka, obyek wisata yang ada juga terlihat," kata Catur, saat dihubungi Beritajakarta.com, Sabtu (2/4/2016).

Ada beberapa obyek wisata yang berada di kawasan tersebut, seperti Masjid Luar Batang, Museum Bahari, Menara Syahbandar, Pasar Ikan, dan Pelabuhan Sunda Kelapa.

Semua bangunan tersebut merupakan salah satu bangunan bersejarah sehingga bangunan tersebut tidak akan dibongkar.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Suasana permukiman warga di Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (31/3/2016). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memulai penertiban rumah warga pada 9 April mendatang.

"Masjid Luar Batang itu sangat bersejarah. Kalau masuk cagar budaya atau tidak harus dicek dulu. Yang pasti masjid tidak diapa-apain," ujarnya.

Menurut Catur, kawasan tersebut sejak dulu merupakan Wisata Bahari pada zaman kuno. Namun, dengan berkembangnya masyarakat, beberapa obyek wisata tertutup bangunan.

"Dari awal kawasan itu adalah Wisata Bahari zaman kuno. Mula pertamanya orang Barat masuk ke Jakarta. Jadi, ada nilai sejarah tinggi di situ," katanya.

Dia menambahkan, adanya kapal-kapal tradisional pinisi di Pelabuhan Sunda Kelapa menjadi daya tarik tersendiri karena di negara-negera lainnya sudah tidak ditemukan kapal-kapal pinisi tersebut.

"Pelabuhan Sunda Kelapa, itu menarik dilihat dari dua sisi. Pertama merupakan tempat bongkar muat barang. Kedua sampai sekarang kapal-kapal tradisional pinisi masih bisa dilihat, di negara lain tidak lagi ditemukan, tetapi di sana masih ditemukan," ujarnya.

Kompas TV SP 1 Keluar, Warga Luar Batang Harus Pindah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang Lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang Lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com