Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Wanita Emas": Popularitas Saya Beda Tipis Sekali sama Ahok

Kompas.com - 08/04/2016, 14:39 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pernah gagal pada Pilkada DKI Jakarta 2012 tak membuat Hasnaeni Mischa Moein mewujudkan keinginannya menjadi gubernur DKI Jakarta.

Kini, ia kembali mendekati partai politik dan mengambil formulir pendaftaran cagub DKI yang diadakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Bahkan, ia yakin kini akan benar-benar maju dalam pertarungan Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Karena partai politik akan melihat visi misi bakal calon gubernur, tingkat popularitas, elektabilitas, dan track record yang tidak pernah korupsi," kata wanita yang dikenal dengan sebutan "Wanita Emas" itu di kantor DPD PDI-P DKI Jakarta, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (8/4/2016).

"Partai juga akan mendukung seseorang yang mendahulukan kepentingan masyarakat, bukan kepentingan perseorangan," kata Hasnaeni lagi.

Mengenai elektabilitas serta popularitas, Hasnaeni berseloroh sudah mampu menyaingi calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Hasnaeni pun menunjukkan hasil survei yang dilakukan oleh Emrus Corner. Lembaga pimpinan Emrus itu merupakan satu-satunya yang menempatkan Hasnaeni sebagai bakal calon gubernur DKI teratas.

Dalam pertanyaan kategori siapa calon gubernur DKI Jakarta yang paling dikenal, sebanyak 100 persen dari responden mengatakan kenal dengan Basuki.

Disusul dengan nama kedua yang disebut paling dikenal adalah Hasnaeni Moein dengan 97,75 persen dari responden.

"Popularitas saya beda tipis sekali sama Ahok. Survei itu mengatakan, jika pemilu diadakan hari ini, Hasnaeni yang menjadi gubernur DKI," kata Hasnaeni.

Kompas TV Survei: Elektabilitas Ahok Masih Teratas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com