JAKARTA, KOMPAS.com - Tinggal di rusun Rawa Bebek sempat membuat warga Pasar Ikan kebingungan. Pasalnya, rusun itu memang tak punya dapur karena konsepnya memang rusun bagi "bujangan".
"Enggak ada dapur. Ruangan gini aja sama kamar mandi dua," kata Nurhayati (48), warga Blok A lantai 1, Rusun Rawa Bebek di Cakung, Jakarta Timur, Jumat (8/4/2016).
Nurhayati menggunakan area jemuran yang ada di luar rusun. Di area jemuran itu, ia dan warga lain nantinya menggunakannya sebagai dapur.
Tempat jemuran ini berbentuk kerangkeng besi. Untuk masak, warga mesti berjalan keluar unitnya. Meski begitu, ia mengaku nyaman tinggal di rusun tersebut.
Yanti (37), warga Rusun Rawa Bebek mengatakan, bingung soal mengurus makan. Padahal, kalau di Pasar Ikan, kalau tidak memasak, ia dapat membeli makanan jadi dekat rumah.
"Tapi di sini kalau kita mau pakai beli makan yang dekat aja enggak ada, jauh-jauh," ujar Yanti.
Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Rawa Bebek Ani Suryani mengakui bahwa rusun tersebut memang diperuntukan bagi bujangan. Sehingga tidak memiliki dapur.
"Kita sediakan tempat jemuran yang dijadikan dapur. Sejak Kamis meninjau kita sudah sampaikan ke mereka, akhirnya kita pakai tempat jemuran sebagai tempat masak, solusinya begitu dan mereka mau," ujar Ani.
Kendati demikian, Ani menyatakan, warga Pasar Ikan rencananya hanya menetap sementara di rusun itu. Sebab, sedang di belakang Rusun Rawa Bebek sedang dibangun bangunan baru.
Bangunan rusun baru itu konsepnya rusun bagi keluarga, yang dilengkapi dengan dapur. Harapannya, warga Pasar Ikan yang menetap sementara itu kalau rusun keluarga sudah jadi, dipindahkan ke belakang agar tak jauh.
"Kita ada rusun keluarga lagi dibangun di belakang, kalau selesai Desember kita berharap kalau pindah jangan jauh-jauh, ke sana saja," ujar Ani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.