JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik tampak lebih ceria ketika muncul kembali di hadapan media, Selasa (26/4/2016).
Hari itu, sebelum mengumumkan tiga nama bakal cagub DKI dari Partai Gerindra, Taufik tampak tersenyum dan menyalami satu per satu wartawan yang hadir di Kantor DPD Partai Gerindra, Jalan Pecenongan, Jakarta.
Saat berinteraksi dengan rekan separtainya, Taufik juga banyak tertawa dan melempar candaan.
Begitu pun ketika ia menyampaikan keterangan pers. Taufik mengumumkan tiga nama yang dipilih Partai Gerindra untuk ikut tahapan penjaringan berikutnya.
Ia juga menegaskan optimisme partainya memenangi Pilkada DKI 2017. (Baca: Taufik: Kami Yakin Satu dari Tiga Bakal Cagub Gerindra Akan Jadi Gubernur)
Sikap Taufik yang lebih ceria tersebut berbeda dengan sikapnya beberapa hari sebelum itu.
Setelah adiknya, Mohamad Sanusi, ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi, Taufik cenderung terlihat lebih muram.
Satu hari setelah penangkapan, Taufik bahkan sempat menyampaikan komentarnya dengan suara bergetar, seperti menahan tangis. Ketika itu, pandangannya tampak hampa.
Begitu pula ketika ia diperiksa KPK terkait kasus dugaan suap pembahasan raperda reklamasi yang menjerat Sanusi.
Saat keluar Gedung KPK, Taufik bungkam. Ia tidak menjawab pertanyaan apa pun yang diajukan wartawan.
(Baca: Taufik Bungkam Usai Diperiksa Delapan Jam Terkait Suap Reklamasi)
Selama beberapa hari ini, Taufik juga tidak muncul di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih.
Padahal, biasanya dialah pimpinan DPRD yang paling rajin dan tepat waktu hadir di Gedung DPRD DKI.
Taufik menjadi sulit dijangkau media setelah penangkapan Sanusi itu. Teleponnya pun kerap tidak aktif ketika dihubungi.
Ke mana Taufik?