Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian Perhubungan Janji Benahi Angkutan Umum di Jabodetabek

Kompas.com - 04/05/2016, 16:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Perhubungan berjanji membenahi pelayanan angkutan umum di Jabodetabek agar bisa mewujudkan angkutan yang aman, nyaman, dan berkeselamatan. Sinergi dengan berbagai pihak masih dibutuhkan untuk menjadikan angkutan umum menarik bagi sebagian besar komuter di Jabodetabek.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Pudji Hartanto Iskandar, pekan lalu, mengatakan, pihaknya tengah mewujudkan angkutan orang dan barang yang melayani dengan nyaman, aman, selamat, dan terkoneksi dengan moda transportasi lain. Langkah ini diharapkan menarik orang untuk menggunakan angkutan umum.

"Penanggung jawab kendaraan bermotor, khususnya angkutan umum, dalam hal laik jalan itu ada di Kementerian Perhubungan," ucapnya.

Terkait keamanan kendaraan, Pudji mengatakan, uji kir sangat diperlukan. "Ini harus optimal dan maksimal dikerjakan dengan baik sehingga tidak ada lagi angkutan bus yang oglek-oglek yang membuatorang tidak mau naik angkutan umum," kata Pudji.

Dia mengatakan, uji kir sangat penting untuk mencegah kecelakaan, terutama yang melibatkan angkutan umum. Pudji berjanji akan memodernisasikan peralatan uji kir agar pengujian benarbenar maksimal dan bukan sekadar pelengkap persyaratan semata.

Selain itu, Ditjen Hubdat juga tengah menyiapkan proses sertifikasi bagi petugas uji kir. Pihaknya menargetkan petugas di lokasi uji kir benar-benar memiliki kompetensi dalam menjalankan tugas mereka, bukan sekadar bisa menjalankan tugas karena kebiasaan.

Berdasarkan data Ditjen Hubdat, di Jakarta terdapat tiga titik uji kir. Adapun di Depok, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang, Kota Tangeang, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi masing-masing memiliki 1 tempat uji kir. Wewenang penambahan tempat uji kir ada di masing-masing daerah.

Selain uji kir, pengawasan terhadap kinerja sopir angkutan umum juga akan ditingkatkan. Pemberian penghargaan dan sanksi atas kinerja sopir akan diberlakukan. Begitu pula dengan kinerja operator bus.

Dari data Ditlantas Polda Metro Jaya yang diterima Kompas, tercatat ada 92 kendaraan umum terlibat kecelakaan lalu lintas antara bulan Januari dan Maret 2016. Dalam kecelakaan itu, 10 orang meninggal, 27 luka berat, dan 91 luka ringan.

Tahun 2015, ada 283 angkutan umum yang terlibat kecelakaan lalu lintas. Korban meninggal akibat kecelakaan itu 16 orang, 96 orang luka berat, dan 212 orang luka ringan.

Terminal dan bus

Ditjen Hubdat, menurut Pudji, akan memperbaiki terminal bus tipe A agar memiliki pelayanan serupa terminal bandara. "Akan ada beberapa zona, mulai dari zona pengantar boleh masuk sampai zona steril yang dikhususkan bagi penumpang bus," katanya. Di Jakarta, Terminal Pulogebang direncanakan memiliki pelayanan sesuai zonasi itu.

Kementerian Perhubungan juga telah menyebarkan 1.025 bus ke daerah-daerah, termasuk 600 bus yang dihibahkan ke Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD). Bus yang dijalankan PPD itu dioperasikan di wilayah Jabodetabek. Pudji berharap, bus ini bisa meningkatkan kuantitas bus rapid transit (BRT) transjakarta..

Cakupan layanan

Secara terpisah, Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Ellen SW Tangkudung mengatakan, hanya sebagian kecil komuter menggunakan angkutan umum karena masih terbatasnya moda dan cakupan layanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com